TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - TURNAMEN Sepak Bola Piala Gubernur Kaltim (PGK) telah memasuki tahap semifinal.
Pada awal pembukaan turnamen, 27 Februari lalu sampai memasuki semifinal, ada yang belum ditampilkan di turnamen itu, yakni trofi.
Panitia sepertinya hendak memberi kejutan, trofi itu baru ditampilkan pada saat final PGK, pada 13 Maret mendatang.
Berdasarkan sketsa desainer yang diperlihatkan kepada www.TribunKaltim.co, gambaran trofi tersebut berbentuk tameng khas suku Dayak Kalimantan.
Lalu, dilengkapi alat perang suku Dayak berupa mandau atau sejenis parang, dan tombak sekaligus bisa jadi supit.
Dari ketiga jenis alat perang ini, pihak panitia PGK memberikan alasan memilih bentuk dan desain trofi.
"Semua bentuk punya arti. Tameng, artinya tim yang akan bertanding mencoba bertahan untuk bisa berhasil menuju semifinal dan selanjutnya final nantinya,” kata Yunus Yusi.
Kemudian, senjatanya mengartikan, jika tim dan pihak panitia juga berjuang menyelenggarakan turnamen.
“Dari 12 tim berjuang untuk menang, sedangkan pihak panitia mengibaratkan perjuangan kami selama ini hingga terselenggaranya piala gubernur," paparnya.
Trofi ini, seperti disampaikan Yunus, dibuatkan di Jakarta. Namun, dia tidak menjelaskan lebih detail tempat di mana pembuatan trofi dibuat. Mengenai harga pun, Yunus juga enggan membeberkan.
"Yang jelas buatnya di Jakarta dibantu oleh PT Liga sebagai konsultan. Soal harga nggak perlu disebutkan," ujarnya.