Laporan Wartawan SuperBall.id, Aulli Reza Atmam
TRIBUNNEWS.COM, INGGRIS - Musim ini, Dimitri Payet menjadi salah satu pemain yang bersinar di Liga Inggris.
Bersama West Ham United, pemain asal Perancis itu tampil impresif.
Karena penampilan cemerlangnya itu, bahkan pelatih West Ham, Slaven Bilic, pernah mengatakan tidak akan melepas Payet berapapun tawarannya.
Namun ternyata, di balik kesuksesannya itu ternyata Bilic pernah hampir menyerah untuk menjadi seorang pesepakbola handal.
Seperti dilansir The Sun, Hal itu terjadi ketika Bilic masih remaja.
Saat itu, oleh klub Le Havre, Payet disebut tidak cukup berkompeten untuk bermain di Liga Prancis.
Kesempatan kedua pun datang dari klub Nantes yang menawarinya bermain, namun Payet ingin menolaknya.
Payet merasa impiannya untuk menjadi pesepakbola profesional saat itu sudah kandas karena penolakan dari Le Havre.
Kala itu Payet merasa lebih baik berada di kampung halamannya, Pulau Reunion ketimbang terus berada di Perancis daratan.
"Saya menghabiskan empat tahun di Le Havre dan saat mereka bilang tak akan memepertahankan saya karena saya tidak cukup bagus itu sungguh menohok," ujar Payet dikutip Superball.id dari Daily Mail, Minggu (13/3/2016).
"Itulah mengapa saya tidak mau dengar soal Perancis lagi."
Meski demikian, Payet akhirnya menerima tawaran itu karena dorongan dari ayah dan pamannya.
Setelah merumput bersama Nantes, Payet kemudian berkelana ke tiga klub Liga Prancis lainnya, hingga akhirnya berlabuh ke Liga Inggris.
Saat ini, dengan penampilan cemerlangnya itu, tidak heran jika Payet mendapat penghargaan Pemain terbaik Tahunan pada London Football Awards 2016.