TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Mitra Kukar telah mendapatkan pengganti pelatih Jafri Sastra yang mengundurkan diri pada Kamis (10/3/2016).
Subangkit menjadi pilihan bagi tim berjuluk Naga Mekes itu.
Mantan pelatih Persiwa Wamena dan Sriwijaya FC itu dinilai manajemen bisa diandalkan untuk memperoleh prestasi membanggakan di Piala Bhayangkara.
Meski demikian, manajemen tidak mematok target tinggi di turnamen itu.
Manajer operasional Mitra Kukar, Suwanto mengatakan, kegagalan di Piala Gubernur Kaltim (PGK) menjadi pelajaran. Oleh karena itu, pihaknya tidak mau memaksakan target sebagai juara.
"Setelah menjadi juara di Piala Jenderal Sudirman, kami justru gagal di PGK. Ini menunjukan bahwa tidak mudah mempertahankan gelar juara. Oleh karen itu, kami tidak memasnag target yang muluk-muluk di Piala Bhayangkara. Semoga bisa lolos dari babak penyisihan grup. Syukur-syukur kalau ternyata bisa sampai final," kata Suwanto kepada Harian Super Ball, kemarin.
Baca Juga: Manchester City Berusaha Lolos ke Perempat Final Liga Champions
Suwanto berujar, Subangkit sudah bergabung mulai Minggu (13/3/2016).
"Kami memilih Subangkit, karena memiliki pengalaman dengan lisensi yang mumpuni yaitu A AFC. Ini menunjukan beliau memenuhi standar sebagai pelatih di sebuah kompetisi atau turnamen, baik Piala Bhayangkara dan Indonesia Soccer Championship (ISC) A. Semoga saja, Subangkit bisa membangkitkan suasana tim yang sempat drop karena gagal di PGK," ujar Suwanto.
Suwanto menerangkan, harapan manajemen dari Subangkit adalah bisa mengembalikan motivasi pemain, sehingga memiliki daya juang yang tinggi di Piala Bhayangkara dan ISC A.
"Kami menginginkan motivasi pemain yang semula hanya 100 persen menjadi 1.000 persen. Itu menjadi modal untuk membentuk tekad pemain, karena kunci kesuksesan di sepakbola adalah tekad. Dengan tekad yang sangat baik, maka tim bisa mencapai prestasi yang maksimal," terang Suwanto.
Suwanto menjelaskan, salah satu faktor kegagalan di PGK kemarin adalah karena minimnya motivasi dan tekad pemain. Ditambah pemain yang kecapekan serta latihan yang terlalu pendek waktunya.
"Pemain juga terbebani untuk mempertahankan gelar juara dari Piala Jenderal Sudirman ke PGK. Memang bukan pekerjaan muda untuk mempertahankan gelar juara. Oleh karena itu, kami berharap Subangkit mampu mengembalikan kepercayaan diri seluruh pemain di dua turnamen ke depan," jelas Suwanto.
Suwanto menambahkan, sebuah tim membutuhkan konsistensi dalam bertandingan jika ingin menjadi juara.
"Kami berharap pemain jangan merasa terbebani dengan prestasi tim di Piala Jenderal Sudirman dan di PGK. Lumayan yang lalu dan tatap dua turnamen ke depan. Pemain jangan lihat nama besar tetapi yang terutama adalah menjaga karakter performa tim di setiap laga nanti. Harapannya kami bisa lebih berprestasi di ISC A nanti," tambah Suwanto.
Di Piala Bhayangkara dan ISC, Suwanto memaparkan, pihaknya mempertahankan sebagian besar pemain lama.
"Hanya sekitar 4-6 pemain saja yang mengundurkan diri. Kami memang tidak memaksa mereka untuk bertahan. Kami jelaskan ke pemain, kontrak disesuaikan dengan budget yang dimiliki manajemen. Tetapi bersyukur sebagian besar pemain lama masih bertahan. Sehingga kerjasama dan kekompakan tim tidak menjadi masalah besar. Subangkit tinggal menyiapkan taktikal dan strategi saja. Semoga dengan waktu yang mepet ini, Subangkit bisa memberikan yang terbaik terhadap tim," papar Suwanto.
Rencananya, Subangkit dan seluruh pemain Mitra berangkat ke Bandung pada Selasa (15/3/2016).
"Hari ini Subangkit mulai memimpin latihan dan akan berangkat ke Bandung besok. Karena kami masuk dalam Grup A bersama tuan rumah Persib Bandung, PS TNI, Sriwijaya FC, dan Pusamania Borneo FC," ucap Suwanto.
Untuk pemain, Mitra Kukar masih mengandalkan pemain yang ada.
"Rencananya kami akan mengunakan 24 pemain di Piala Bhayangkara. Turnamen ini akan kami jadikan laga pra musim jelang ISC A. Kematangan tim sangat diperlukan di ISC A nanti. Turnamen itu jangka panjang dan penuh persaingan. Jika memang ada perombakan pemain, akan kami serahkan ke pelatih. Tetapi untuk sekarang tidak ada rencana menambah pemain," tegas Suwanto.
Sebelumnya, Subangkit senang bisa melatih Mitra Kukar yang merupakan salah satu tim besar di Indonesia.
“Senang bisa jadi pelatih Mitra karena tim ini kan tim besar. Saya yakin bisa membawa Mitra kembali ke jalur yang benar sesuai harapan manajemen. Dan dengan pemain-pemain muda yang ada bisa bekerjasama. Karena saya juga sering tergantung dengan pemain muda, jadi tidak sulit,” kata Subangkit.