TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Penikmat sepakbola di Tanah Air bakal disuguhkan pertandingan menarik yang akan menampilkan pemain-pemain legenda Italia dan Indonesia.
Grande Evento Indonesia bekerjasama dengan MNCTV akan menggelar pertandingan eksebisi internasional antara Italian Legend melawan Primavera Baretti di Stadion Gelora Bung Karno pada 21 Mei 2016 pukul 20.00.
Laga persahabatan itu akan menghadirkan legenda sepak bola Italia, seperti Alessandro Del Piero, Angelo Peruzzi, Marco Materazzi, Ciro Ferrara, Massimo Ambrosini, Fabio Cannavaro, Gianluca Zambrotta, Simone Perrotta, dan lain-lain.
Sedangkan legend Primavera Baretti seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Kurnia Sandy, Yeyen Tumena, Bima Sakti, Imran Nahumarury, Alexander Pulalo, Bejo Sugiantoro dan lain-lain.
Selaku salah seorang yang terlibat dalam pertandingan itu, Yeyen Tumena mengaku bangga menjadi bagian dalam pertandingan yang bersejarah itu. Pasalnya dia memulai karirnya dengan berlatih di Italia pada 1993-1994 denga bergabung di Primavera.
"Bagi saya ini momen bersejarah, karena saya sempat mendapat didikan sepakbola di Italia. Sedangkan nanti, saya bisa kembali bertanding dengan berhadapan dengan pemain-pemain legenda Italia. Ini suatu kebanggaan dan tidak semua pemain bisa merasakannya. Ini sejarah bagi saya bisa bertemu pemain-pemain hebat yang mendunia dari Italia," kata Yeyen kepada Harian Super Ball, kemarin.
Ketika ditanya apakah dirinya mengincar jersey salah satu pemain legenda Italia dengan cara bertukar jersey setelah laga selai, Yeyen mengaku, tidak memikirkannya.
"Saya bukan tipe pemain yang mencari pertukaran jesery seperti yang kerap dilakukan di lapangan. Buat saya yang terpenting adalah bisa bermain dengan baik dan tidak mengecewakan masyarakat. Oleh karena itu, saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk tampil dengan performa terbaik yang bisa saya lakukan," ujar Yeyen.
Meski sudah tidak muda lagi, Yeyen berharap diberikan kesempatan oleh pelatih Danurwindo untuk tampil full di pertandingan nanti.
"Semoga saja pelatih memberikan kesempatan kepada saya untuk bisa tampil lebih lama di lapangan. Saya ingin menunjukan kepada masyarakat bahwa legenda Indonesia bisa memberikan perlawanan kepada legenda Italia. Jangan sampai kami tidak bisa berbuat apa-apa. Kami harus bisa mencetak gol sebanyak mungkin di kandang mereka," tutur Yeyen.
Yeyen berharap pertandingan eksebisi ini bisa menjadi hiburan bagi masyarakat yang sedang haus melihat performa pemain Merah Putih di Gelora Bung Karno. Pasalnya sejak konflik sepakbola antara Menpora dan PSSI, masyarakat tidak bisa lagi melihat pertandingan internasional.
Menpora sudah mengeluarkan SK Pembekuan kepada PSSI yang mengakibatkan FIFA juga memberikan sanksi kepada PSSI.
"Pertandingan internasional ini menjadi oase untuk masyarakat yang sebenarnya haus melihat pemain kita bertanding dengan tim dari negara lain. Meski hanya melibatkan pemain legenda, mudah-mudahan saja masyarakat akan puas," ucap Yeyen.
Yeyen yakin penyelenggaraan pertandingan itu akan berjalan lancar, meski Indonesia dalam status sanksi FIFA.
"Pertandingan ini tidak terkait dengan sanksi FIFA. Oleh karena itu, kami memilih menggelar pertandingan dari pemain-pemain legend. Pemain-pemain Italian Legend juga tidak mempermasalahkan kondisi sepakbola kita yang sedang seperti ini. Justru mereka sangat tertarik tampil di Indonesia. Mereka tidak ada masalah dengan konflik ini, karena mereka tidak terikat kontrak dengan klub manapun," papar Yeyen.
Yeyen menjelaskan, dengan penyelenggaraan pertandingan ini, diharapkan pemerintah bisa melihat keinginan besar dari masyarakat untuk bisa melihat pertandingan berkualitas di dalam negeri.
Dengan demikian pelaksanaan Indonesia Soccer Championship (ISC) bisa berjalan lancar." Menurut Pak Joko Driyono, kalau tidak halangan ISC akan berjalan sesuai jadwal semula yaitu pada 16 April 2016. Pembukaan akan dilakukan pada 16 April 2016 di Papua dengan menggelar laga perdana antara Persipura Jayapura vs Sriwijaya FC," jelas Yeyen.