Laporan Wartawan SuperBall.id, Muhammad Robbani
TRIBUNNEWS.COM - Permainan tiki-taka yang diterapkan Pep Guardiola di Barcelona dan Bayern Muenchen memang mengagumkan.
Namun, ternyata tak semua orang terkesan dengan gaya permainan seperti itu.
Salah satunya adalah mantan Pelatih Italia Giovanni Trapattoni.
Trapattoni mengkritik dan menyebut bahwa tiki-taka sangat menghabiskan banyak waktu.
"Terlalu banyak penguasaan bola (dalam gaya tiki-taka)," kata Trapattoni dikutip dari Dailymail.
"Tick, tack, tick, tack.... dan 27 menit kemudian baru ada satu tendangan ke gawang," tambahnya.
Trapattoni menyebut bahwa penguasaan bola terlalu lama sangat tidak efisien.
"Sebuah tim harus melakukan penyerangan dengan determinasi yang lebih baik (dari tiki-taka)," kata mantan pelatih berusia 77 tahun itu.
"Saya tidak suka melihat seorang gelandang mengoper bola ke belakang hanya untuk mempertahankan penguasaan bola," tambahnya.
Trapattoni mengaku lebih suka gaya permainan yang langsung menyerang ke depan daripada mengotak-atik bola terlalu lama. (*)