News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Diduga Tersandung Dugaan Suap, Kantor UEFA Digerebek Polisi

Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Husein Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

UEFA

TRIBUNNEWS.COM - Kepolisian Swiss mendadak menggrebek kantor UEFA. Penggrebekan dilakukan setelah nama Presiden FIFA, Gianni Infantino, tersangkut kasus dugaan suap seperti yang tercantum dalam dokumen Panama Papers.

Panama Papers merupakan kumpulan file yang isinya mengungkap bagaimana klien-klien Mossack Fonseca menyembunyikan kekayaannya di negara bebas pajak, menghindari pajak, menghindari sanksi, sampai melakukan pencucian uang. Mossack Fonseca sendiri merupakan sebuah firma hukum asal Panama.

Dalam kasus ini, dokumen Panama Papers menunjukkan adanya tanda tangan Infantino terkait kontrak hak siar Liga Champions dari tahun 2003-2006 dan 2006-2009.

Kontrak tersebut dimenangkan oleh Cross Trading, perusahaan asal Argentina yang terdaftar sebagai perusahaan di negara Niue, sebuah negara kecil yang terletak di sebelah selatan Samudera Pasifik dan menjadi satu di antara tempat favorit bagi pengemplang pajak.

Cross Trading diketahui mendapatkan kontrak hak siar Liga Champions, Liga Eropa, dan Piala Super Eropa dalam kurun waktu 2003-2009. Perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari perusahaan bernama Full Play, yang dimiliki oleh Hugo Jinkis.

Setelah mendapat hak siar, Cross Trading langsung menjual hak siar itu kepada Teleamazonas dan menaikkan harganya menjadi tiga atau empat kali lipatnya. Kontrak hak siar itu untuk periode 2003-2006 dan 2006-2009.

Keterlibatan Jinkis mengatur kesepakatan dengan pihak UEFA inilah yang disebut dalam dokumen Panama Papers. Cross Trading menandatangani kesepakatan dengan mitra pemasaran dan penyiaran UEFA yang disebut 'Team'. Nama Infantino yang saat itu masih menjabat sebagai Direktur Pelayanan Hukum UEFA juga muncul dalam kontrak tersebut.

Berdasarkan kontrak tersebut, Cross Trading kemudian membayar hak siar Liga Champions antara musim 2006/2007 dan 2008/2009 kepada UEFA sebesar 111 ribu dolar AS dan menjualnya kepada Teleamazonas sebesar 311 dolar AS.

Belum jelas apa alasan Teleamazonas bersedia membayar dengan harga lebih mahal. Namun beberapa sumber lokal menyatakan kesepakatan serupa juga pernah terjadi tiga tahun sebelumnya. Saat itu Teleamazonas membeli paket yang sama dari Cross Trading dan harganya diyakini sekitar 400 ribu dolar AS.

Lantaran namanya ikut terseret dalam kasus itu, Infantino mengaku kecewa lantaran integritasnya diragukan gara-gara tuduhan tersebut. Pria berdarah Swiss-Italia ini langsung memberikan klarifikasi mengenai dugaan keterlibatannya seperti yang disebutkan dalam dokumen tersebut.

“Saya melakukan ini karena tak lagi bersama UEFA. Mereka yang secara eksklusif memiliki semua informasi mengenai kontrak yang berkaitan dengan pertanyaan ini. Sebenarnya, UEFA telah mengumumkan bahwa mereka telah melakukan review pada banyak kontrak komersial dan menjawab semua pertanyaan media yang berkaitan dengan kontrak-kontrak tertentu,” kata Infantino seperti dilansir BBC.

Infantino juga menegaskan dirinya tak pernah memiliki kesepakatan pirbadi dengan Cross Trading maupun pemilik perusahaan tersebut. Menurutnya proses tender dilakukan oleh Team Marketing atas nama UEFA. “Sebagai catatan, saya ingin menegaskan bahwa saya maupun UEFA tak pernah dihubungi oleh otoritas apapun dalam kaitannya dengan kontrak-kontrak tertentu. Selain itu, tak ada indikasi kesalahan apapun baik dari saya maupun UEFA dalam hal ini,” jelasnya.

Sementara itu, pihak UEFA membenarkan bahwa kantor mereka di Nyon, Swiss, memang didatangi oleh Kepolisian Federal Swiss.

“UEFA mengonfirmasi bahwa hari ini kami menerima kunjungan dari Kepolisian Federal Swiss yang bertindak di bawah surat perintah dan meminta pandangan mengenai kontrak antara UEFA dan Cross Trading/Teleamazonas. Tentunya, UEFA menyediakan semua dokumen relevan yang kami miliki pada Kepolisian Federal dan akan bekerja sama sepenuhnya,” bunyi pernyataan tersebut seperti dilansir Mirror.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini