TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Setelah sempat tegas menyatakan tidak akan merger dengan PS Polri, manajemen Surabaya Unitedberubah sikap.
Diam-diam, tanpa banyak diketahui media, kedua tim melakukan penandatangan kesepakatan merger di Surabaya, Selasa (12/4/2016) malam.
Diklarifikasi di mess klub yang terletak di kawsaan Jemursari, manajer operasional Surabaya United, Rachmad Sumanjaya membenarkan adanya penandatanganan kesepakatan merger.
Menurutnya, merger ini menjadikan saham yang sebelumnya seratus persen dimiliki oleh Gede Widiade, kini dibagi dua dengan PS Polri.
Walau demikian, Rachmad enggan untuk menjelaskan lebih jauh bagaimana proses merger tersebut terjadi.
“Yang jelas, kami menyambut baik merger ini karena ini berarti menambah kekuatan di tim Surabaya United. Apalagi kita semua juga sudah tahu bagaimana kekuatan PS Polri secara umum di turnamen Piala Bhayangkara kemarin. Insya Allah ke depan tim ini akan lebih kuat dan lebih bagus,” ujar Rachmad kepada Surya (TRIBUNnews.com Network), Rabu (13/4/2016).
Dengan terjadinya merger tersebut, praktis nama tim pun berubah menjadi Bhayangkara Surabaya United. Perubahan nama ini juga berdampak terhadap perubahan desain logo tim.
“Sesuai kesepakatan para pimpinan, nama dan logo sudah berubah dan sudah mencerminkan harmonisasi kedua tim. Selain itu, dalam jangka waktu dekat, para pemain PS Polri akan merapat kemari dan bergabung bersama kami untuk latihan bersama sebelum ISC dimulai,” imbuh Rachmad.(Eben Haezer Panca/Surya)