TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Asisten pelatih Persela Lamongan, Didik Ludiyanto khawatir turnamen Indonesia Soccer Championship A (ISC A) kembali diundur.
Pasalnya PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) selaku penyelenggara ISC A sempat mengundurkan jadwal turnamen dari 15 April menjadi 29 April 2016.
Itu terjadi lantaran belum ada izin dari pihak kepolisian.
"Kami menunggu kepastian ISC A. Jangan sampai setelah kami yakin 29 April menjadi waktu dimulainya ISC A, belakangan berubah lagi. Jika pengunduran jadwal kembali terjadi akan berpengaruh pada program latihan dan mental pemain," kata Didik kepada Harian Super Ball, kemarin.
Hingga kini, Didik belum mengetahui dengan pasti laga perdana bagi Laskar Joko Tingkir, julukan Persela.
"Kami belum mendapat draft jadwal permanen dari penyelenggara. Hanya kabar-kabar saja Persela akan memulai ISC A dengan melawan Gresik United pada 30 April 2016. Tetapi itu tidak bisa jadi pegangan, karena belum ada jadwal pasti dari penyelenggara turnamen," ujar Didik.
Didik menjelaskan, pengunduran jadwal ISC A ada sisi positip dan negatif.
"Secara teknis, pengunduran jadwal menguntungkan, karena kami jadi memiliki waktu lebih banyak untuk menyiapkan tim. Tetapi dari sisi lain, pemain terus bertanya kepastian jadwal ISC A. Saya khawatir kalau penyelenggaraan diulur-ulur akan mengganggu mental dan motivasi pemain. Kami butuh kepastian. Meski terus diundur tetapi jika ada kepastian yang bisa dipegang tidak apa-apa. Yang terpenting adalah kepastian bertanding saja dulu," jelas Didik.
Didik mengucapkan, dirinya khawatir pengunduran jadwal terus menerus akan mengganggu daya juang anak asuhnya.
"Dengan kondisi seperti ini, yang sulit adalah menjaga daya juang dan semangat pemain. Kami berharap anak-anak bisa meraih kemenangan di laga home. Ini berkaca dari dua ujicoba melawan Perseru Serui dan Gresik United yang berakhir dengan hasil imbang. Padahal kami sebagai tim tuan rumah," ucap Didik.
Jika ini terjadi saat turnamen berjalan, tambah Didik, akan merugikan tim.
"Di dua laga home kami kehilangan poin penuh. Ini akan merugikan tim selama turnamen. Oleh karena itu, kami akan memperbaikinya agar jangan sampai daya juang dan semangat pemain kendur karena menunggu turnamen terlalu lama," tambah Didik.
Jelang ISC A, Didik tengah memperbaiki performa tim.
"Dari tiga uji coba sebelumnya, kami mencatat beberapa kekurangan tim, seperti masih minimnya kerjasama dari lini belakang dan tengah. Finishing touch juga belum memuaskan. Padahal kami dapat banyak peluang tetapi kenapa tidak ada yang menjadi gol kemenangan. Bahkan ada pemain yang terkena kartu merah. Ini menunjukan masih buruknya emosi pemain," tutur Didik.