TRIBUNNEWS.COM - Rafael Benitez akhirnya bisa tersenyum lebar. Lima laga setelah menggantikan Steve McClaren, ia akhirnya bisa mempersembahkan kemenangan pertama setelah Newcastle menghancurkan Swansea City 3-0 akhir pekan lalu.
Itu menjadi kado yang indah untuk merayakan ulang tahunnya ke-56.
Upaya Benitez yang membuat lima perubahan dalam starting XI menyusul kekalahan 1-3 dari Southampton (9/4) lalu sepertinya tak sia-sia. Kehadiran kembali bek kiri Paul Dummett yang lama absen karena cedera, langsung memberikan efek positif.
Ia memberikan kontribusi penuh untuk memperkuat benteng pertahanan Tha Magpies yang dikenal keropos. Dalam tujuh laga sebelumnya, gawang mereka kebobolan 17 gol.
Benitez pun melihat peluang untuk keluar dari zona merah masih terbuka. Saat ini, Newcastle di posisi 19 dengan lima laga tersisa, sama dengan Sunderland di peringkat 18. Sedang Norwich City yang ada di posisi aman, 17, telah memainkan 34 laga atau hanya memiliki empat pertandingan sisa.
"Jelas kemenangan ini membuat semuanya jadi lebih baik. Para pemain jadi ceria, dan kian percaya diri. Para fan juga sangat gembira menyaksikan tim kesayangannya bekerja keras. Saya pernah mengatakan, kami akan terus berjuang sampai akhir dan membuktikan kepada semua orang, kami akan bertahan," ujar Benitez.
Untuk membuktikan keseriusannya menangani The Toon Army, dikutip dari The Sun Benitez mempertimbangkan untuk tetap bertahan kendati Newcastle terdegrasi.
Mantan pelatih Real Madrid ini terikat kontrak tiga tahun, namun memiliki klausul yang memungkinkannya pergi kalau The Toon terdepak dari Premier League.
Benitez jmenyampaikan kepada beberapa kawannya, bersedia mempertimbangkan bertahan di Newcastle, jika diberikan keleluasaan untuk melakukan restrukturisasi di St James Park. Motivasi utamanya adalah bisa tinggal di Inggris bersama keluarganya.