TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Laga perdana Persela Lamongan menghadapi Gresik United pada turnamen Indonesia Soccer Championship A (ISC A) yang bakal digelar di Stadion Surajaya, Lamongan, Sabtu (30/4/2016) menjadi ajang pembuktian.
Sebagi tuan rumah, tim berjuluk Laskar Joko Tingkir itu tidak mau menanggung malu di hadapan pendukungnya sendiri. Choirul Huda dan kawan-kawan bertekad mengalahkan Gresik.
"Kami akan menjawab keraguan publik terhadap Persela dengan mengalahkan Gresik di laga perdana nanti. Apapun caranya kami harus bisa dapat poin penuh," kata asisten pelatih Persela Lamongan, Didik Ludiyanto kepada Harian Super Ball.
Didik berharap anak asuhnya bisa menunjukan kualitasnya.
"Mari kita tunjukan ke publik, Persela bukan tim yang biasa saja. Kalau kita bisa mengalahkan Gresik, tentunya pihak-pihak yang meragukan Persela akan diam. Oleh karena itu seluruh pemain harus bisa tampil maksimal untuk membuktikan bahwa Persela adalah tim yang terbaik," ujar Didik.
Didik mengucapkan, laga melawan Gresik adalah pertandingan pembuktian, karena masyarakat Lamongan meragukan prestasi Persela di ISC A.
"Masyarakat agak ragu, karena dalam rangkaian ujicoba kemarin, Persela tidak mendapatkan kemenangan. Ujicoba melawan PSM Makassar dan PSS Sleman , kami kalah 1-2. Ujicoba dengan Perseru Serui imbang 1-1. Kami juga imbang melawan Gresik United dengan skor 0-0. Hanya sekali menang 10-0 dari klub internal Persela, klub Karang Binangun. Namun kemenangan itu tidak memuaskan, karena Karang Binangun bukan tim selevel," ucap Didik.
Didik menerangkan, masyarakat Lamongan mengkritik hasil dari ujicoba itu.
"Masyarakat Lamongan pasti beranggapan, kenapa Persela tidak bisa mendapatkan kemenangan, padahal diisi oleh pemain-pemain bagus. Bahkan pelatihnya saja dari asing. Semua keraguan publik itu harus kita jawab dengan kemenangan. Bagaimana caranya agar tanggal 30 April 2016 nanti adalah milik Persela. Jangan sampai gagal mendapatkan poin penuh. Kalau sampai kalah, maka akan makin memberatkan tim, karena laga selanjutnya ada away yang tentunya tidak akan mudah mendapat kemenangan di kandang orang," terang Didik.
Usai menjamu Gresik, anak-anak asuh Stefan Hansson itu akan menjalani laga away menghadapi PSM Makassar pada 7 Mei 2016 dan Persija Jakarta pada 13 Mei 2016.
"Laga melawan PSM dan Persija akan berat, karena sebelumnya kami kalah 1-2 dengan PSM. Mereka pasti akan menjaga marwah sebagai tuan rumah. Begitu juga dengan Persija yang akan habis-habisan untuk menjaga tiga poin di kandangnya. Oleh karena itu, target di laga perdana kita menghadapi Gresik adalah menang. Sehingga langkah selanjutnya lebih mudah," tutur Didik.
Didik menjelaskan, di putaran pertama ISC A, Persela akan menjalani delapan laga home dan sembilan laga away. Jika seluruh laga home disapu bersih dan mendapat tambahan dari seluruh laga away, maka Persela bisa berhasil ke papan atas.
"Itu hasil yang menjadi target kami di putaran pertama. Pertandingan pertama menghadapi Gresik menjadi titik awal perjuangan kami di laga home. Sekarang kami berusaha meningkatkan rasa optimistis, sehingga akan berpengaruh terhadap mental dan semangat pemain," jelas Didik.
Waktu yang tersisa selama satu minggu ini akan benar-benar dimanfaatkan Didik untuk memperbaiki segala kekurangan tim.
"Anak-anak masih perlu diperbaiki mulai dari masalah komunikasi dan transisi yang masih buruk. Jangan menyerang terus tetapi lupa pada pertahanan. Maka menjaga masa transisi itu sangat penting, agar tim lawan tidak mudah masuk ke daerah pertahanan. Intinya kami akan meningkatkan skuad Persela baik secara individu, unit, dan tim. Jika tiga hal itu sudah klop, maka tim akan mudah untuk mewujudkan target ke papan atas. Yang perlu diingat dan dijaga seluruh pemain adalah menyerang, bertahan, dan transisi. Itu tiga hal penting di sepakbola," papar Didik.
Didik juga akan mematangkan tim dari sisi taktikal dan strategi. "Menghadapi Gresik tidak mudah, karena di ujicoba sebelumnya kami juga tidak bisa menang. Satu-satunya jalan untuk memenangkan laga adalah mematangkan taktikal dan strategi. Pemain harus bisa mengaplikasikan seluruh taktik dan strategi yang diberikan pelatih di lapangan. Kalah menang ditentukan oleh penampilan pemain itu sendiri," tambah Didik.