TRIBUNNEWS.COM - Iker Casillas secara tersirat mengungkapkan perasaan irinya melihat cara perpisahan yang didapatkan oleh Alvaro Arbeloa saat menjalani laga terakhirnya bersama Real Madrid, di Stadion Santiago Bernabeu akhir pekan lalu.
Arbeloa menjalani laga kandang terakhirnya bersama El Real ketika berhadapan dengan Valencia.
Di laga itu, banyak fans Madrid yang mengenakan kostum dengan nama Arbeloa di punggungnya. Tak hanya itu, ketika laga berakhir, Arbeloa diangkat oleh rekan-rekan setimnya dengan sambutan luar biasa dari suporter Madrid.
Situasi itu sangat kontras dengan cara perpisahan Casillas. Kapten tim nasional Spanyol di Piala Dunia 2010 itu mengumumkan perpisahannya dengan Los Blancos bukan di stadion, melainkan pada sebuah konferensi pers.
"Salah satu mantan rekan setim saya, Alvaro, baru saja berpisah dengan Madrid. Saya berterima kasih atas apa yang ia berikan pada klub. Ia adalah produk binaan Madrid, dan kini akan pergi ke tempat lain untuk membuktikan bahwa kualitasnya memang pantas untuk Madrid," tulis Casillas di akun Facebook miliknya.
"Setiap pemain Madrid layak mendapatkan perpisahan seperti itu, dengan rekan setim dan suporter ada di sekelilingnya. Saya menghormati apa yang telah ia lakukan untuk Madrid dan berharap yang terbaik untuk Arbeloa di fase baru dalam hidupnya," ujar Casillas seperti dikutip dari Football Espana.
Kepergian Casillas dari Real Madrid di akhir musim lalu memang terbilang miris, terlebih dengan statusnya sebagai kapten Real Madrid, dan telah menjadi tembok kokoh klub tersebut selama lebih dari satu dekade.
Di musim terakhirnya, Casillas dan Madrid kerap bermain buruk, sehingga mendapat cemooh dari pendukung sendiri. Kisah Casillas semakin miris karena ia hengkang ke klub di luar liga elit Eropa, dengan bergabung bersama FC Porto. Di musim perdananya, Casillas gagal membawa Porto jadi juara Liga Portugal.
Mengenai perpisahannya dengan Madrid, Casillas berjanji akan menjawab segalanya di dalam sebuah buku. "Saya akan memaparkan alasan mengapa saya pergi dari klub yang sejak awal karier sudah menjadi rumah saya, 15 tahun dari sekarang, dalam sebuah buku," kata Casillas dikutip Marca.
Menurut Casillas, ada saatnya ketika dulu dia merasa tak dihargai di Madrid. Masalah dengan pelatih saat itu, Jose Mourinho, dan kepercayaan publik Bernabeu yang entah mengapa menurun jadi satu pertimbangan baginya untuk pergi.
"Tapi garis besarnya bukan itu. Biar nanti saya akan menjawabnya," kata Casillas.