TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Umum PSSI, Erwin Dwi Budiawan bersyukur atas dicabutnya SK Pembekuan PSSI oleh Menpora, Imam Nahrawi.
"Alhamdulillah penantian panjang ini akhirnya berakhir. Kami tentu gembira dengan kabar ini," ujar Erwin yang dilansir laman resmi PSSI.
Menpora Imam Nahrawi secara resmi mencabut pembekuan PSSI. Dirinya telah menandatangani surat Keputusan Menpora No. 14 Tahun 2016 tentang Pencabutan Atas Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga No. 01307 Tahun 2015 Tentang Pengenaan Sanksi Administratif Berupa Kegiatan Keolahragaan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia Tidak Diakui.
Adapun substansi Keputusan Menpora tersebut di antaranya sebagai berikut:
1. Mencabut Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 01370 Tahun 2015 tentang Pengenaan Sanksi Administratif berupa kegiatan keolahragaan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia tidak diakui.
2. Pada saat Keputusan Menteri ini mulai berlaku:
a. Persatuan Sepabola Seluruh Indonesia (PSSI), Asosiasi Sepabola Provinsi, Kabupaten/Kota dan Klub-Klub Sepakbola harus menjalankan tata kelola persepakbolaan yang profesional, akuntabel, dan transparan serta bebas dari segala tindakan yang bertentangan dengan prinsip penyelenggaraan keolahragaan nasional;
b. Persatuan Sepabola Seluruh Indonesia (PSSI) mengedepankan ketaatan secara konsisten terhadap regulasi the Fédération Internationale de Football Association (FIFA) dan the Asian Football Confederation (AFC) tanpa mengabaikan ketaatan secara konsisten terhadap sistem hukum nasional.
3. Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Tujuh klub
Menpora Imam Nahrawi meminta PSSI mencabut sanksi terhadap tujuh klub yang dibekukan oleh federasi tersebut.
"Ini memberikan arti yang nyata, PSSI harus mengakui klub yang dulu dipinggirkan. Beberapa klub yang datang kesini dapat diakui kembali," ujar Imam Nahrawi kepada wartawan di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (11/5/2016).
Beberapa klub tersebut diantaranya Arema Indonesia, Persema Malang, Persibo Bojonegoro, Persebaya Surabaya, Lampung FC, Persipasi Bekasi, dan Persewangi Banyuwangi.
Ketujuhnya sempat kehilangan hak setelah KPSI (Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia) yang diketuai La Nyalla Mattalitti, masuk dan gabung ke PSSI.
Klub-klub itu dilarang tampil di kompetisi, meskipun sebelumnya adalah anggota kompetisi resmi IPL (Indonesia Premier League).