TRIBUNNEWS.COM - Didier Deschamps menjadi pelatih yang sangat diharapkan negaranya untuk bisa mengembalikan Prancis kembali berjaya seperti 16 tahun lalu. Prancis akan menjadi tuan rumah di ajang Piala Eropa 2016 Juni mendatang.
Prancis siap bangkit lagi dan bertekad untuk meraih keberhasilan menjadi juara saat turnamen Piala Eropa digelar di tanah airnya.
Prancis adalah tim juara Piala Dunia 18 tahun lalu ketika perayaan Piala Dunia digelar di sana. Deschamps saat itu adalah pemain yang menyandang ban kapten Les Bleus yang menaklukkan Brasil 3-0 di babak final di Stade de France dan meraih trofi juara Piala Dunia.
Semangat yang sama mengiringi tim Prancis saat ini. Deschamps yang berganti peran, kini sebagai pelatih bertekad untuk membawa Prancis jadi juara juga ketika mereka jadi tuan rumah di Piala Eropa tahun ini.
Sebagai seorang manajer, Deschamps yang berusia 47 ingin Prancis meraih trofi Piala Eropa untuk yang Kedua kalinya dalam kariernya.
Prancis akan menjadi tuan rumah Piala Eropa 2016. Saat menjadi tuan rumah ini, timnasnya kurang memiliki banyak pemain bintang yang sangat menonjol seperti era Zinedine Zidane dan Thierry Henry.
Namun kekuatan mereka dinilai kuat, bahkan dianggap masih lebih baik dari angkatan pendahulunya ketika Prancis mengalami masa Keemasan sepakbola dengan menjadi Juara Eropa pada 1998 dan 2000.
Mantan pemain Prancis, Marcel Desailly menegaskan, secara teknis, para pemain Prancis sekarang memiliki kualitas yang lebih baik dari generasinya.
Desaily adalah pemain yang juga termasuk di antara pemain yang ada pada generasi emas Prancis tersebut. Mengangkat trofi Piala Dunia 1998 dan juara Eropa 2000.
"Secara teknis mereka lebih baik daripada generasi saya," kata Desailly menjelaskan tentang skuad Prancis yang dilatih Deschamps dihuni pemain-pemain seperti Paul Pogba, Rafael Varane, Antoine Greizmann, Kingsley Coman, dan Anthony Martial.
"Tim ini cukup damai," tambah Desailly, yang pernah bermain untuk AC Milan dan Chelsea.
Namun, persiapan Perancis untuk menjadi tuan rumah turnamen sepak bola terbesar di Eropa tahun ini diwarnai sejumlah insiden.
Sebuah skandal melibatkan Karim Benzema dan Mathieu Valbuena. Sehingga striker pilihan utama Perancis yang juga bintang Real Madrid itu tidak akan bisa ikut ambil bagian dalam kompetisi, yang dimulai di Paris pada 10 Juni mendatang.
Bek Liverpool, Mamadou Sakho juga mungkin akan kehilangan kesempatan untuk bermain di turnamen ini setelah dia gagal seleksi dalam tahap tes pengaruh obat-obatan bulan lalu.