Laporan Wartawan SuperBall.id, Andi Ernanda
TRIBUNNEWS.COM, INGGRIS - Seorang penggemar Manchester United, Mai Alexander, hampir mengakhiri hidupnya karena rasa cinta sangat mendalam terhadap Adnan Januzaj.
Mai sempat merasa sangat yakin bahwa dirinya ialah kekasih Januzaj.
Saking terobsesinya dengan Januzaj, Mai mengaku sempat merancang pernikahan dan juga nama untuk anak mereka kelak.
Padahal, Mai belum pernah bertemu secara empat mata dengan pemain asal Belgia itu.
Beruntung, rencana bunuh diri Mai urung terjadi setelah wanita berusia 27 tahun itu dibawa ke psikiater.
Berbicara pada The Sun, Mai menceritakan awal mula dirinya terobsesi dengan pemain internasional Belgia itu.
"Pandangan saya terpana saat melihat dia (Januzaj) di laga pertama, saya sangat naksir dengan dia, pada saat itu saya bersama ayah saya.
"Ayah saya mengatakan bahwa dia merupakan pemain baru, setelah itu saya langsung mencari tahu dan mengikuti akun Instagram dan Twitter dia," ujar Mai.
Mai semakin terobsesi dengan sosok pemain berposisi gelandang itu setelah mengikuti akun media sosial Januzaj.
Ia merasa cemburu buta ketika akun Instagram Januzaj dibanjiri pujian dari kaum hawa.
Tak ingin Januzaj 'berpaling ke wanita lain', Mai rela merogoh koceknya 5000 poundsterling atau sekitar Rp 90 juta demi mempercantik dirinya.
Bukan hanya itu saja, kekaguman Mai pada Januzaj semakin menjadi-jadi setelah dirinya memutuskan untuk berpisah dengan kekasih, Stefan, dan juga keluarganya.
"Mereka berkata saya terlalu terobsesi dan hidup di dunia khayalan, perkataan mereka sangat menyakitkan," kata Mai.
Rasa cinta Mai pada Januzaj berubah menjadi petaka setelah melihat sosok idolanya itu bermesraan dengan sang kekasih, Melissa McKenzie.
Mei berencana untuk bunuh diri setelah melihat Januzaj dan McKenzie menebar kemesraan mereka di sebuah media massa Inggris.
Ia lantas menulis sebuah pesan melalui secarik kertas untuk Januzaj, bukan mantan kekasih dan juga keluarganya.
"Saya ingin mati karena ternyata saya tidak cukup untuk dia, McKenzie adalah supermodel, kurus, memiliki rambut bagus, dan juga saya tidak kurus, saya merasa Januzaj tidak akan pernah mencintai saya," tutur Mai.
Beruntung niatnya itu urung terjadi setelah salah satu kerabatnya mendapati surat tersebut.
Keluarganya akhinya memutuskan merujuk Mei ke rumah sakit Royal Bolton Hospital, Inggris, dan ia sempat mendapat perawatan hingga sembilan pekan.
Setelah dinyatakan sembuh, Mai akhirnya menyadari bahwa dirinya memang sangat terobsesi dengan Januzaj.
Ia pada akhirnya dapat menerima kenyataan dan kembali ke pelukan Stefan.
"Sekarang saya fokus dengan Stefan, itu awalnya sempat sulit untuk dia tapi Stefan dapat memaafkan saya, dia sangat luar biasa," ujar Mai.