TRIBUNNEWS.COM, KYIV - Ukraina tak memasukkan pemain mana pun dari klub-klub Rusia dalam skuad sementara untuk Piala Eropa 2016.
Keputusan itu menunjukkan pilihan masih didasari oleh motivasi politik karena hubungan Ukraina dan Rusia masih panas.
Dalam 25 pemain dan empat cadangan yang diumumkan Federasi Sepak Bola Ukraina, Jumat (20/5/2016) WIB, tampak wajah-wajah dari klub enam negara, tapi tak termasuk tetangganya, Rusia.
Salah satu pemain yang jadi korban politik itu adalah striker Yevhen Seleznyov.
Yevhen Seleznyov (depan), saat tampil dalam kualifikasi Piala Eropa 2016, dicoret Ukraina.
Seleznyov adalah pemain kunci dalam kualifikasi lalu, tapi tak dipilih setelah dia pindah ke klub Rusia, Kuban Krasnodar, di musim dingin lalu.
Seleznyov kemudian meninggalkan Kuban pekan lalu dan pindah ke klub Ukraina, Shakhtar Donetsk.
Gelandang muda Oleksandr Zinchenko (kiri) yang bermain untuk klub Rusia, FC Ufa, dicoret.
Pemain yang ikut dicoret ialah striker Rubin Kazan, Marko Devic, dan gelandang muda menjanjikan Oleksandr Zinchenko.
Striker Rubin Kazan Marko Devic (kiri), yang tak membela Ukraina sejak 2014, juga dicoret.
Federasi telah mengeluarkan pernyataan yang membantah bias politik ketika skuadnya tampil dalam uji coba Maret 2016, juga tanpa pemain berbasis klub Rusia.
"Tak ada alasan lain dalam pemilihan pemain di skuad, termasuk politik," tulis pernyataan itu.
Ketegangan politik meningkat antara Ukraina dan Rusia menyusul aneksasi Rusia terhadap Crimea pada 2014, yang ditandai dukungan Rusia terhadap pejuang sepratis di Ukraina timur.
Tak ada lagi penerbangan langsung antara kedua negara.