News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Luar Biasa, 105 Kuda di Ramadhan Joint Training:

Penulis: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Noviardi Sikumbang (paling kiri)

TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Ramadhan Joint Training awalnya dikemas seperti kegiatan latihan saja.

Acara yang digagas oleh komunitas berkuda pacuan di Jawa Tengah ini, khususnya Pengprov Pordasi Jateng, semula diadakan untuk "mengisi waktu luang" ditengah proses pelatihan yang terus dilakukan oleh berbagai stable di Jawa Tengah dan daerah lainnya.

Namun, bisa jadi juga kegiatan tersebut digelar sebagai wujud dari rasa penarasan atas tidak jadinya mereka berpartisipasi di Kejuaraan Berkuda Jateng Jakarta Derby, yang diadakan pekan lalu di Pulomas, Jaktim.

Mereka sudah mendatangkan kuda-kuda terbaiknya ke sana, Pulomas, namun kemudian kuda-kuda itu dikembalikan lagi ke stable atau daerahnya masing-masing.

Mengapa? Karena panitia pelaksana Jakarta Derby yang Pengprov Pordasi DKI Jakarta memberlakukan keputusan yang tidak sejalan dengan peraturan dari PP Pordasi sendiri. Yakni, mengharuskan pengukuran ulang dari seluruh kuda yang berpartisipasi di Jakarta Derby tersebut.

Tentu saja keputusan yang baru diumumkan dua hari menjelang perlombaan itu, atau selang beberapa hari setelah undian/pertemuan teknik, ditentang oleh mayoritas peserta, khususnya yang berasal dari daerah-daerah.

Menurut keterangan, pengukuran kuda dilakukan setahun sekali oleh PP Pordasi, bukan oleh panitia sebuah kejuaraan. Kalaupun masih dilakukan pengukuran, itu hanya dilakukan untuk kuda-kuda baru yang belum pernah mengikuti sebuah kejuaraan.

Keputusan untuk melakukan pengukuran juga bukan dilakukan oleh panitia pelaksana, akan tetapi Dewan Stewards (dewan juri) yang bersifat mandiri.

Rasa penasaran karena "gagal" berpartisipasi di Jakarta Derby itulah yang membuat event Ramadhan Joint Training pada Minggu, 26 Juni 2016, dipenuhi oleh para peserta.

Menurut keterangan Noviardi Sikumbang, sekretaris Komisi Pacuan PP Pordasi, Ramadhan Joint Training yang digelar di lapangan pacuan kuda Tegalwaton, Salatiga, Jateng, ini diikuti oleh sebanyak 105 kuda dari berbagai stable dan daerah.

Saking banyaknya peserta yang berpartisipasi, Noviardi Sikumbang melukiskan event ini sebagai "tombo gelo" atau pelipur lara.

"Ya, bisa disebut seperti itu. Mereka sebenarnya siap berpartisipasi di Jakarta Derby minggu lalu di Pulomas. Tetapi karena ada keputusan yang tidak sejalan dengan ketentuan itu, para pemilik kuda balik kanan. Jadi begitu ada undangan dari Ramadhan Joint Training ini mereka spontan menyatakan kesiapannya tampil," jelas Noviardi Sikumbang, yang bersama dewan stewards memimpin undian dann pertemuan teknik Ramadhan Joint Training di Tegalwaton, Salatiga.

Sebanyak 105 kuda yang berpartisipasi datang dari berbagai stable besar di Pulau Jawa. Yakni, Eclipse Stable, Solo, milik Ir.Iman Hartono, Tombo Ati Stable, kepunyaan Ir.H.Munawir, Ketua Pengprov Pordasi Jateng yang juga penggagas kegiatan ini. Eclipse Stable dan Tombo Ati Stable bisa juga disebut sebagai tuan rumah dari kegiatan ini.

Kuda-kuda tangguh lainnya datang dari Aragon, Lembang, milik Ketua Umum PP Pordasi H.Mohammad Chaidir Saddak, MBA. Juga, empat perkumpulan besar di Jatim, yakni Cahaya Bulan Stable, Bintang Madura Stable, King Halim Stable, dan Ra3ya Stable, Pasuruan.

"Total ada 15 kelas yang diperlombakan," jelas Noviardi Sikumbang.

Saat dilakukannya undian Jakarta Derby, pekan lalu, ada sekitar 130 kuda yang akan berpartisipasi. Namun, setelah beberapa hari kemudian diumumkan bahwa kuda-kuda harus diukur ulang, yang tidak sejalan dengan ketentuan itu, mayoritas peserta menarik diri. Jakarta Derby akhirnya hanya diikuti oleh 30-an kuda saja. tb

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini