TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah sempat menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga selama satu jam, para suporter Persebaya Surabaya 1927 membubarkan diri.
Aparat kepolisian membubarkan suporter karena kawasan di sekitar Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Selasa (2/8/2016) sampai Kamis (4/8/2016), steril.
Para suporter itu akan ditempatkan di Stadion Tugu, Jakarta Utara. Rencananya, Menpora Imam Nahrawi akan menemui suporter di tempat tersebut.
Ini karena ada acara Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa World Islamic Economic Forum (WIEF) yang ke 12 di Jakarta Convention Center (JCC) pada tanggal 2-4 Agustus 2016.
Akhirnya, para suporter berjumlah sekitar 20 orang itu membubarkan diri.
Mereka menggulung spanduk yang sudah dipasang.
Mereka meninggalkan lokasi naik ke mobil pengeras suara.
Deputi IV Bidang Olahraga Prestasi, Gatot S Dewa Broto, mengatakan area ini steril karena sedang dilangsungkan KTT WIEF di JCC yang letaknya berdekatan dengan gedung Kemenpora.
"Bukan karena KTT itu mengorbankan hak masyarakat untuk berekspresi, tetapi toh masih ada tempat lain sama-sama di Jakarta. Dan pak menteri komitmen menemui mereka," kata Gatot ditemui di Gedung Kemenpora, Selasa (2/8/2016).
Suporter Persebaya Surabaya 1927 mulai berdatangan untuk menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Berdasarkan pemantauan pada Selasa (2/8/2016) sekitar pukul 10.30 WIB, sekitar 20 orang sudah berada di lokasi. Mereka berkumpul di Halte Bus Graha.
Mereka membawa atribut, seperti kaos berwarna hijau-hijau khas Persebaya Surabaya 1927, spanduk, slayer dan bendera.
Di depan Halte Graha terdapat mobil Komando Aksi yang telah dipasang pengeras suara.
Lagu-lagu untuk mendukung klub Persebaya Surabaya 1927 diperdengarkan. Salah satunya lagu 'Iwak Peyek'.
Sementara itu, arus lalu lintas di kawasan Senayan terpantau ramai lancar. Kendaraan bermotor masih dapat melintas di tempat itu.
Aparat kepolisian telah berada di lokasi untuk melakukan pengamanan.