Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Pihak Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) belum mau berkomentar banyak soal adanya regulasi Indonesia Soccer Championship (ISC) tentang lisensi kepelatihan.
Dalam regulasi yang dipublikasikan PT GTS pada pasal 37 ayat 1e, seorang pelatih kepala klub sekurang-kurangnya, memiliki sertifikat AFC A dalam turnamen berformat kompetisi itu.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi pun berkeinginan agar operator ICS, yakni PT Gelora Trisula Semesta (GTS) konsisten dalam menjalankan regulasi yang dibuatnya terutama menyangkut lisensi kepelatihan.
Sementara pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman termasuk pelatih yang tidak memenuhi syarat lantaran baru mengantongi lisensi pelatih AFC B.
“Soal lisensi ini kami masih menunggu dulu secara formal menyangkut hal tersebut. Kan itu sebetulnya, kami masih menunggu konfrimasi dari PT GTS apakah memang syarat mutlak apakah pelatih harus lisensi A,” kata Komisaris PT PBB, Kuswara S Taryono, kepada Tribun melalui sambungan telepon, Minggu (7/8/2016).
Kuswara mengatakan, pihaknya akan meminta tim tetap fokus terhadap laga yang akan dijalani dengan komposisi pemain dan pelatih yang ada.
Sejauh ini belum ada rencana apapun dari PT PBB untuk mengganti pelatih yang ada atau menggunakan pola yang pernah dilakukan Persib ketika mengikuti Liga Champion Asia.
Kala itu Emral Arbus ditunjuk Persib sebagai pelatih kepala di Liga Champions Asia mendampingi Djanur lantaran terbentur standar lisensi pelatih, yakni A AFC.
“Saya kira belum, kami menunggu dulu dan lebih fokus agar tim bertanding sesuai jadwal,” kata Kuswara.
Ditanya adanya regulasi itu menggangu konsentrasi, Kuswara tetap yakin hal itu tidak akan mempengaruhi tim.
Ia optimistis tim tetap akan tampil semaksimal mungkin selama mengikuti ISC 2016.
“Kami percayakan sepenuhnya soal teknis kepada pelatih karena itu wilayah mereka untuk melatih tim yang ada baik laga kandang dan tandang. Jadi tim tetap fokus menghadapi laga-laga yang ada di depan mata,” ujar Kuswara. (*)