TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilihan Makassar sebagai tuan rumah Kongres Pemilihan PSSI dipertanyakan Agum Gumelar dkk.
Agum Gumelar, yang menjabat Ketua Komite Pemilihan (KP) PSSI, menggelar pertemuan di Sekretariat Komite Pemilihan, Kantor Pepabri, Jalan Diponegoro No 53, Jakarta Pusat, Senin (22/8/2016) siang.
Itu merupakan rapat keempatnya di kantor Pepabri, Jakarta Pusat.
Pada rapat itu hadir Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Azwan Karim.
Agum Gumelar meminta peninjauan kembali lokasi Kongres Pemilihan.
Makassar telah dipilih sebagai tuan rumah kongres yang bakal memilih Komite Eksekutif (Exco) dan Ketua Umum (Ketum) PSSI tersebut.
"Kami meminta PSSI untuk meninjau kembali mengapa Makassar yang dipilih," ujar Agum Gumelar, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Juara.net.
Untuk itu, kami secepatnya akan melakukan pertemuan dengan Komite Eksekutif PSSI," ucap Agum Gumelar.
"Jika memang dasar hukumnya kuat, tidak masalah kongres pemilihan digelar di Makassar."
"Kami juga mendapat banyak pertanyaan soal mengapa Makassar yang dipilih PSSI," ungkap Agum Gumelar.
Hal itu ditempuh oleh Komite Pemilihan karena mereka tidak memiliki wewenang untuk mengubah lokasi Kongres Pemilihan.
Agum dkk hanya bertugas menampung aspirasi agar Kongres Pemilihan pada 17 Oktober 2016 berjalan lancar.
Makassar diputuskan sebagai tempat Kongres Pemilihan pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, 3 Agustus 2016.
Ketika itu, Komite Eksekutif PSSI memilih Ibu Kota Sulawesi Selatan tersebut karena dianggap aman dan pernah pula menjadi tuan rumah kongres. (*)