TRIBUNNEWS.COM, ZENIT - Sebuah otobiografi baru The Deal dari agen sepak bola Jon Smith mengungkapkan fakta mengejutkan.
Arsenal dipaksa membayar Andrey Arshavin dua kali lipat karena takut terhadap pemimpin Rusia Vladimir Putin.
Smith menjelaskan, Gunners sebetulnya hanya membayar 7,5 juta pound kepada Zenit St Petersburg untuk menggaet striker Rusia itu tahun 2009.
Namun, Arsenal ternyata mengeluarkan 15 juta pound kepada klub Rusia itu pada hari terakhir batas waktu transfer.
Apa alasannya? Zenit adalah klub masa kecil Putin.
Menurut otobiografi tersebut, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari The Sun, Selasa (20/9/2016), klub itu juga dijalankan oleh perusahaan energi milik negara, Gazprom.
Vladimir Putin, Presiden Rusia yang memiliki pengaruh kuat di klub Zenit St Petersburg.
Arsene Wenger sebetulnya yakin bisa membayar 7,5 juta pound jika terlibat dalam negosiasi.
Namun, setelah tiga bulan frustrasi, Arsenal terpaksa membayar dua kali lipat.
Dalam bukunya, Smith menyatakan, "Arsene terlibat dalam setiap langkah negosiasi."
“Setiap pembicaraan dengan Arsenal didasarkan pada bagaimana perasaan dan pikiran Arsene, yang bisa menjembatani kedua belah pihak."
Pemegang 30% saham Gunners, Alisher Usmanov, menggunakan koneksi Rusia-nya dalam proses transfer pemain ini.
Arshavin akhirnya bergabung ke Arsenal dan tampil 97 kali.
Arshavin mencetak 31 gol untuk Arsenal, termasuk empat dalam sebuah laga melawan Liverpool.
Tiga tahun kemudian, Arshavin kembali ke Zenit.
Inilah lucunya, permainan lama.