“Itu bukan mati hanya memerah saja karena sengaja ditutup dengan tiblok (tripleks) hampir selama sebulan untuk PON.
Rumputnya masih bisa hidup tapi membutuhkan waktu,” kata Suharyanto kepada Tribun di Stadion GBLA.
Adapun mengerinya rumput itu, kata Suharyanto, lantaran terkena sinar matahari setelah penutup tripleksnya sudah dibuka sejak kemarin.
Menurutnya, rumput yang mengering itu hanya terjadi bagian atas saja.
Sedangkan bagian akarnya, katanya, masih basah sehingga masih bisa tumbuh kembali.
“Hari ini pembongkaran tiblok dan panggung selesai. Kami sudah meminta pihak ketiga untuk segera menyelesaikannya agar kami bisa segera menumbuhkan kembali rumput-rumput itu,” kata Suharyanto.(*)