TRIBUNNEWS.COM, MANCHESTER - Manchester City bermain impresif sejak dibesut Pep Guardiola pada awal musim ini.
Pelatih Spanyol tersebut menerapkan permainan mendominasi penguasaan bola dan menyerang.
Hasilnya, Manchester City berhasil menyapu bersih enam laga awal Liga Inggris dengan raihan tiga poin.
Namun tanda-tanda penurunan perfoma Manchester City mulai terlihat ketika bertandang ke markas Celtic FC, Celtic Park, Glasgow (29/9/2016).
Pada laga penyisihan Grup C Liga Champions itu, Manchester City hanya mendapat satu angka usai bermain imbang 3-3 dengan Celtic.
Penurunan perfoma Manchester City terus berlanjut saat berhadapan dengan Tottenham Hotspur dalam lanjutan Liga Inggris pekan lalu.
Melawat ke Stadion White Hart Lane, London, The Citizens ditekuk Tottenham 0-2.
Berikut ini empat perubahan yang harus dilakukan Manchester City usai menelan kekalahan perdana musim ini:
Ketahui Kapan Harus Menopang Tekanan
Manchester City kerap melepaskan back pass ke Claudio Bravo saat berhadapan dengan Tottenham Hotspur pekan lalu.
Akibat skema tersebut, pertahanan Manchester City mudah digoyangkan oleh para pemain lini serang dan tengah Tottenham.
Kesalahan pun kerap dilakukan para pemain Manchester City saat melepaskan umpan pendek di area pertahanan tim.
Tottenham Hotspur kemudian dengan mudah memanfaatkan kesalahan yang diperbuat para pemain Manchester City.
Dengan pengecualian John Stones, para pemain Manchester City tampak enggan menahan bola dan melambatkan tempo permainan.
Pada laga tersebut, David Silva juga lebih fokus untuk membangun serangan balik ketimbang membantu pertahanan meredam serangan dari Tottenham.
Membangun Konsistensi di Pertahanan
Manchester City menggunakan lima bek tengah berbeda selama Vincent Kompany absen karena cedera.
Sehingga Pep Guardiola belum mendapatkan pemain yang tepat untuk menemani John Stones di lini belakang.
Konsistensi di lini belakang merupakan kelemahan yang belum dapat ditutupi Manchester City.
Pada laga tersebut, Manchester City kesulitan mencetak gol karena penampilan apik dua bek Tottenham Hotspur, Jan Vertonghen dan Toby Alderweireld.
Keduanya terlihat padu karena Vertonghen dan Alderweireld memang sudah bekerja sama sejak memperkuat Ajax Amsterdam beberapa musim lalu.
Manchester City mungkin harus segera mendapatkan pasangan yang tepat untuk John Stones, agar dapat meniru kuatnya lini bertahan Real Madrid yang dihuni oleh Sergio Ramos dan Pepe.
Cari Solusi Jangka Panjang di Bek Sayap
Empat bek sayap Manchester City dapat dibilang sudah tak muda lagi.
Keempat bek sayap Manchester City, Bacary Sagna, Gael Clichy, Pablo Zabaleta dan Alexandar Kolarov, sudah menginjak usia 30 tahun.
Mereka juga mulai menunjukkan penurunan dalam hal kecepatan dan menyuplai umpan dari sektor sayap.
Hal tersebut terlihat saat Manchester City ditahan imbang Celtic dan ditundukkan Tottenham.
Istirahatkan Fernandinho
Fernandinho memulai musim ini dengan penampilan sangat impresif.
Ia dapat menjaga level konsistensinya sejak era Manuel Pellegrini hingga Pep Guardiola.
Namun Fernandinho tampak kelelahan saat Manchester City dibungkam Tottenham Hotspur dua gol tanpa bals.
Ia membuat kesalahan berujung hadiah tendangan penalti untuk Tottenham.
Beruntung saja penalti tersebut tak membuahkan gol karena tendangan Eric Lamela dapat ditepis Bravo.
Bila dilihat dari penampilannya pada laga tersebut, Pep Guardiola tampaknya harus memberi waktu istirahat untuk Fernandinho.
Guardiola dapat memberikan peran Fernandinho pada Aleix Garcia atau Ilkay Gundogan untuk mengatur tempo permainan Manchester City.