TRIBUNNEWS.COM - Hanya ada satu tujuan Vincent Janssen saat ini, yakni membawa Timnas Belanda ke Piala Dunia Rusia 2018.
Karena itu tak ada cara lain yang bisa dilakukannya, selain mencetak gol sebanyak-banyaknya di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2018.
Belanda akan menghadapi Belarusia, di laga kedua mereka di Grup A kualifikasi Piala Dunia, yang akan berlangsung di Stadion Feijenoord, Belanda, Sabtu (8/10/2016) dini hari WIB.
Di laga pertama, Belarusia berhasil menahan imbang Prancis 0-0.
"Hanya ada satu yang kami inginkan, yakni Rusia. karena itu fokus kami saat ini adalah Belarusia. Mereka berhasil menahan imbang Prancis," kata striker klub Tottenham Hotspur ini, sebagaimana dilansir Telegraaf.
Besar kemungkinan Janssen akan menjadi ujung tombak skuad Oranye pada pertandingan dini hari nanti.
Karena itu, tantangannya saat ini adalah menakhlukkan Andrei Gorbunov, kiper Timnas Belarusia.
Kiper klub Yunani Atromitos itu menyelamatkan gawangnya 10 kali, saat menghadapi Prancis.
"Untuk memenangi pertandingan ini, kami harus bermain penuh semangat selama 90 menit penuh. Amunisi kami harus penuh, berjuang terus, dan memberikan yang terbaik bagi tim," kata Janssen.
Rusia adalah harga mati bagi para pesepak bola Belanda, setelah mereka gagal lolos ke putaran final Euro 2016.
Danny Blind, pelatih Oranye, melakukan perombakan besar dengan menyertakan pemain pemain muda, yang masih penuh semangat.
Hal inilah yang menjadi kekhawatiran Aleksandr Khatskevich, pelatih Belarusia.
"Belanda memang gagal berangkat ke Euro 2016, tapi saat ini mereka tampil dengan tim yang berbeda dari kualifikasi untuk Euro. Saya melihat rekaman pertandingan mereka melawan Swedia, dan mereka tampil menekan terus dengan formasi menyerang. Saya rasa Jumat nanti mereka juga akan tampil seperti itu," kata Khatskevich, yang dikutip Voetbal International.
Pelatih berusia 42 tahun ini mengakui timnya sangat beruntung saat melawan Prancis, sehingga saat ini dia ketar-ketir keberuntungan itu sudah hilang.
"Kami memang bagus dalam bertahan, namun buruk saat menyerang. Waktu menghadapi Prancis, kami hanya sekali melakukan serangan. Transisi dari bertahan ke menyerang adalah masalah kami, dan sedang kami benahi," lanjutnya.
Baca Selengkapnya Hanya di KORAN SUPER BALL, Jumat (7/10/2016)