News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kongres PSSI

Tony Apriliani: Paling Sial Kita Tidak Bisa Masuk Ruangan Kongres, Kan Gitu?

Editor: Ravianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Ketua PSSI, Tony Apriliani saat memberikan keterangan dalam debat calon ketua umum PSSI 2016-2020 di Senayan Jakarta, Selasa (4/10/2016). Dalam acara tersebut para calon kandidat menyampaikan visi dan misi mereka. Super Ball/Feri Setiawan

Laporan Wartawan SuperBall.id, Mochamad Hary Prasetya

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Federasi Sepak Bola Indonesia, PSSI, tetap akan menjalankan Kongres Pemilihan pada 17 Oktober 2016 di Makassar, Sulawesi Selatan, meskipun tanpa dihadiri sejumlah voters.

PSSI tidak memperdulikan kabar beredar saat ini, yakni keinginan Kelompok 85 yang merupakan anggota PSSI untuk memboikot Kongres Pemilihan jika benar diselenggarakan di Makassar.

Seperti diketahui, K-85 menyetujui lokasi Kongres Pemilihan di Yogyakarta sesuai dengan rekomendasi Kemenpora Imam Nahrawi.

Menurut Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Tony Apriliani, tetap berjalannya Kongres Pemilihan di Makassar dikarenakan sudah diketahui oleh FIFA dan AFC.

Selain itu, PSSI tidak ingin melanggar statutanya sendiri dan enggan bermasalah kembali dengan FIFA.

Namun saat ini PSSI belum mendapatkan izin dari Mabes Polri dan baru saja mengklaim mendapatkan rekomendasi dari Polres Makassar.

"Kita kan ke sana mau kongres, kalau tidak dikasih izin nantinya Sekjen PSSI bisa menjawab mengenai aturannya seperti apa. Paling sial kita ditutup tidak bisa masuk ke ruangan kongres kan gitu?" kata Tony di Kantor PSSI, Selasa (11/10/2016).

Kata Toni, pihaknya tidak ingin adanya kembali melakukan perlawanan kepada FIFA terkait lokasi Kongres Pemilihan yang ternyata mendapatkan rekomendasi dari Kemenpora di Yogyakarta.

Sebab, FIFA hanya tahu kota Makassar yang akan menjadi lokasi Kongres Pemilihan untuk periode 2016-2020.

"Tapi yang penting kita selamatkan dulu sepak bola ini di hadapan FIFA dan AFC karena kita baru dicabut sanksinya," lanjutnya.

Lebih lanjut Tony mengatakan jika nantinya K-85 benar-benar memboikot Kongres Pemilihan itu, maka PSSI akan tetap menunggunya sampai 1x24 jam.

Bila tidak hadir juga, Kongres Pemilihan akan diberhentikan dan diundur.

Namun hal itu tentunya tidak diingingkan oleh Tony.

Maka dari itu, PSSI saat ini sudah mengirimkan surat kepada Kemenpora terkait permasalahan-permasalahan yang akan terjadi nanti.

"Mudah-mudahan satu dua hari ini ada solusi. Kalau seandainya besok kongres, tetap di Makassar. Kemudian nanti tidak quorum, itu ditunggu 1x24 jam. Misalnya tidak quorum juga, dipending sampai 40 hari ke depan. Itu kan aturannya seperti itu," katanya.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini