Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Candra Okta Della
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Ada suasana haru yang dirasakan Talaouhu Abdul Musafry usai mencetak gol ke gawang Persija Jakarta.
Pemain sayap Laskar Wong Kito yang mencetak gol kemenangan di hari ulang tahun Sriwijaya FC (SFC) ini tidak hanya meluapkan emosinya dengan berlari sambil membuka baju mendatangi suporter.
Musafry mengaku, gol yang ia cetak tepat di hari ulang tahun SFC juga bertepatan di hari ulang tahun anaknya Giana. Hal ini membuatnya meneteskan air mata.
"Jujur saja emosi saya tak terkendali. Saya tanpa sadar lepas baju, berlari dan berteriak. Walaupun saya tahu membuka baju itu salah dan saya harus mendapat kartu kuning untuk itu."
"Tapi ini beda, gol ini luar biasa. Di hari ultah SFC, di hari ultah anak saya. Saya sempat meneteskan air mata gembira dengan gol tersebut," ucap pemain asal Ternate ini dengan mata berkaca, Minggu (23/10/2016).
Musafry pun enggan disebut pahlawan.
Menurutnya, meski ia mencetak gol penentu kemenangan, dilaga ini, lanjut Musafry, yang layak disebut pahlawan adalah semua pemain, pelatih, manajemen dan suporter yang sangat antusias.
"Saya koreksi pernyataan teman-teman. Saya bukan pahlawan. Semua pahlawan. Jika bukan karena kerja keras semua pemain, tidak mungkin gol tercipta. Ini adalah hasil kita semua," ucap Musafry
Musafry memang dikenal sebagai penyelamat tim.
Bukan kali ini saja lewat golnya, akhirnya SFC menang dramatis dari lawan.
Saat di turnamen piala Presiden, lewat gol Musafry SFC bisa mengalahkan Arema di stadion Manahan Solo.
Di Indonesia Soccer Championship sendiri, Musafry telah mengoleksi 4 gol.
"Saya bersyukur kepada tuhan. Saya ingin SFC juara, dan itu keinginan dan ambisi semua penggawa SFC," ungkapnya.(*)