TRIBUNNEWS.COM - Dele Alli, gelandang Tottenham Hotspur, kehabisan ide menemukan kesalahan timnya sehingga kalah 0-1 dari Bayer Leverkusen pada pertandingan penyisihan grup E Liga Champions 2016/17 di Wembley Stadium, Kamis (3/11). Dele menilai Spurs tampil bagus, namun justru mengalami kekalahan.
"Saya pikir tidak ada yang bisa mencari tahu apa yang salah. Kami bermain bagus, namun kami harus mampu menuntaskan peluang-peluang kami dan terus berusaha," ujar Dele seperti dikutip oleh Uefa.com.
Statistik pertandingan menunjukkan Tottenham Hotspur tidak bermain efektif. Dari sembilan tendangan ke gawang, hanya dua yang mengarah tepat ke sasaran. Tottenham Hotspur juga mendominasi penguasaan bola, 59 persen berbanding 41 persen.
"Tottenham adalah klub yang sedang berkembang. Kami yakin pada kemampuan kami. Ini hanya masalah penuntasan peluang dan meraih kemenangan. Kami tim muda, namun kami berharap mampu menunjukkan penampilan bagus saat melawan siapa saja," imbuh Dele.
The Lilywhites punya sebuah peluang emas untuk menyamakan kedudukan pada menit ke-83. Tendangan bebas Eric Dier membentur mistar gawang.
"Sangat mengecewakan kami tidak bisa mencetak gol, bukan hanya saya. Kami semua sangat kecewa dan kekalahan ini membuat kami sekarang berada dalam posisi sulit," ujar Dier.
Kekalahan ini memperpanjang rentetan hasil buruk The Lilywhites pascajeda internasional, bulan lalu. Klub asal London Utara itu tak pernah meraih kemenangan dalam enam pertandingan terakhir di semua kompetisi. Tottenham Hotspur menelan dua kekalahan dalam kurun waktu tersebut.
Ketajaman Spurs dalam menjebol gawang lawan buruk dalam enam pertandingan terakhir. Spurs hanya mencetak tiga gol. Spurs gagal mencetak gol pada tiga pertandingan.
"Kami harus segera kembali berlatih besok dan berusaha lagi. Jika ingin menjadi tim besar, maka kami harus langsung bangkit," kata Dier.
Kevin Kampl mencetak gol tunggal Bayer Leverkusen pada menit ke-65. Gol Kampl berawal dari tendangan Charles Aranguiz dari luar kotak penalti Tottenham Hotspur. Tendangan Aranguiz membentur dua pemain Spurs, bola lalu mendarat di kaki Kampl. Kampl secara leluasa melepaskan tendangan untuk menaklukkan Hugo Lloris, penjaga gawang Spurs.
"Bermain di Wembley merupakan pengalaman yang unik dan mencetak gol kemenangan terasa sangat spesial. Saya senang sekali," ungkap gelandang asal Slovenia itu di Uefa.com.
Kevin Kampl sekaligus berperan atas kesuksesan Bayer Leverkusen menorehkan sejarah. Leverkusen meraih kemenangan pertamanya di Inggris dalam 10 pertandingan kompetisi Eropa. Pada sembilan lawatan sebelumnya, Leverkusen menelan tujuh kekalahan.
Kemenangan ini membawa Bayer Leverkusen bercokol di peringkat kedua klasemen sementara grup E. Skuat asuhan Roger Schmidt mengoleksi enam angka dari empat pertandingan. Tottenham Hotspur berada di peringkat ketiga, terpaut dua angka dari Leverkusen.
Mauricio Pochettino, pelatih Tottenham Hotspur, mengatakan timnya harus bermain secara lebih baik dan menunjukkan kualitas permainan yang lebih baik. Pochettino tidak menampik Liga Champions sebagai kompetisi yang sulit dan menuntut kekuatan mental dan fisik yang kuat.
"Sekarang saya sangat tenang. Kami harus menemukan solusi. Kami harus menunjukkan sesuatu yang lebih dan kami memiliki waktu. Kami harus memenangkan dua pertandingan dan itu tergantung pada kami," kata Pochettino.