TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Watford, Walter Mazzarri, sedikit gelisah ketika wasit tak jua membunyikan peluit panjang hingga menit ke-94.
Ia berkali-kali memberi tanda dengan mengangkat tangan kiri untuk menunjukkan jam tangannya.
Akhirnya ia lega dan bersalaman dengan Pelatih Leicester City, Claudio Ranieri, setelah kepastian kemenangan 2-1.
Mazzarri begitu begitu gembira setelah Roberto Pereyra dkk mengalahkan The Foxes alias Si Rubah 2-1 pada match day ke-12 Liga Inggris.
"Kami layak menang. Kami menguasai pertandingan. Semua pemain bergerak kompak. Penalti itu pun sebenarnya tak perlu terjadi," kata Mazzarri.
Kemenangan ini merupakan reaksi positif setelah di laga match day ke-11, Watford diremuk tuan rumah Liverpool dengan skor teramat telak, 6-1. Mazzarri sangat marah.
Tapi, ia juga meminta anak asuhnya marah dan melampiaskannya pada laga kontra Leicester.
"Saya berharap tim ini marah besar seperti saya. Kemarahan harus dicurahkan di lapangan melawan Leicester," katanya sebelum laga.
Harapan pelatih berpaspor Italia ini terpenuhi. Ketika bek Miguel Britos melakukan kesalahan dengan menjatuhkan Jamie Vardy, Watford tak goyah.
Sebab, penalti itu dieksekusi secara menawan oleh gelandang Leicester Riyad Mahrez sehingga kedudukan berubah menjadi 2-1 dan itu bertahan hingga laga selesai.
Di lini depan, Troy Deeney, Etienne Capoue, dan Pereyra sangat padu. Capoue pun dinobatkan sebagai man of the match setelah mencetak gol cepat.
Berita Ini Juga Dimuat di KORAN SUPER BALL, Senin (21/11/2016)