TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan pengelola dana investasi sepakbola yang menjadi rekanan Santos, DIS, telah melayangkan tuntutan lima tahun penjara untuk penyerang Barcelona, Neymar, atas kasus transfer kontroversialnya pada tahun 2013 lalu.
DIS melayangkan tuntutan itu karena Neymar dan ayahnya diyakini telah melakukan tindakan penipuan saat hijrah ke Barcelona saat itu. Seperti dilansir The Sun, Rabu (23/11), meski DIS melayangkan tuntutan lima tahun penjara, Jaksa penuntut menyerukan dua tahun.
Selain hukuman penjara, DIS juga menuntut pemain asal Brasil itu didenda sebesar enam juta pounds atau lebih dari 100 miliar rupiah.
Saat didatangkan dari Santos, Barcelona menyebut bahwa pemain asal Brasil itu direkrut dengan biaya sebesar 57,1 juta euro.
Namun demikian, setelah dilakukan penyelidikan, terungkap bahwa biaya transfer sebenarnya membengkak hingga lebih dari 80 juta euro.
Dengan demikian, DIS mengklaim pihaknya juga berhak mendapatkan bagian dana yang lebih besar setelah terungkapnya nilai transfer Neymar yang sebenarnya itu.
Sebelumnya, Neymar Jr dituduh melakukan korupsi terkait dengan urusan transfer pemain. Dia harus mempersiapkan diri untuk sewaktu-waktu mendapatkan panggilan dari pengadilan untuk menjalani persidangan.
Seorang hakim Spanyol telah menerima laporan dakwaan korupsi terhadap Neymar karena disinyalir telah melakukan penyimpangan saat transfernya dari Santos ke Barcelona.
Hal ini membuka jalan bagi digelarnya pengadilan yang melibatkan pemain depan asal Brasil itu beserta orang tuanya.
Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu dan mantan presiden klub, Sandro Rosell juga akan dihadirkan untuk ikut menjalani persidangan setelah ada komplain dari kelompok investasi Brasil, DIS.
Disebutkan, DIS memegang sebesar 40 persen uang transfer Neymar dari klub Brasil, Santos pada 2013. Namun mereka mengatakan menerima kompensasi lebih kecil daripada seharusnya karena bagian dari biaya transfer yang jumlahnya dirahasiakan.
Dakwaan penipuan dilayangkan dan siap menghadirkan perwakilan dari klub Barcelona, Santos, dan mantan presiden klub Brasil.
Hakim pengadilan nasional, Jose de la Mata sempat menutup kasus ini pada Juli 2016 lalu karena kurangnya bukti, namun keputusan tersebut dianulir dan dibuka kembali.
Neymar dan ayahnya, yang bertindak sebagai agen pemain, muncul di pengadilan Madrid pada bulan Februari lalu untuk menyatakan pembelaan diri. Semua pihak lain yang dituduh oleh jaksa juga telah membantah melakukan kesalahan.