TRIBUNNEWS.COM - Sinisa Mihajlovic sudah dua kali dipecundangi AC Milan musim ini sebagai pelatih Torino. Kekalahan pertama dirasakannya pada Agustus 2016, saat timnya kalah 3-2 di kompetisi Serie A.
Kekalahan kedua yang diderita Mihajlovic ketika menghadapi mantan klubnya itu baru saja terjadi pada Jumat (13/1) kemarin di ajang Coppa Italia. Gol pembuka Andrea Belotti menjadi sia-sia lantaran Milan pada akhirnya mampu menang 2-1. Dua kekalahan tentunya bakal menjadi pelajaran berharga bagi juru taktik asal Serbia itu agar tak mengulangi kesalahan yang sama kala Torino menjamu Rossoneri di stadion Olimpico pada pekan ke-20 Serie A, Selasa (17/1) dini hari.
"Saya berharap ini bisa dijadikan pelajaran bagi kami untuk laga hari Selasa (17/1) sehingga tidak melakukan kesalahan yang sama. Kami harus bermain full 90 menit secara maksimal, tanpa memikirkan hasil atau melepaskan pencapaian," ujar Mihajlovic kepada Rai Sport, seperti dilansir Football Italia.
Mantan pelatih Sampdoria itu menilai Torino seharusnya bisa menghabisi Milan di ajang Coppa Italia ketika unggul 0-1 terlebih dulu. Sayangnya, hal itu tak terjadi karena Il Toro terlalu banyak membuang peluang ketika melakukan serangan balik.
"Ketika memimpin, kami seharusnya menghabisi Milan. Tapi terlalu banyak membuang serangan balik. Kami melakukan hal yang sama saat melawan Sassuolo. Tak memanfaatkan dominasi menjadi gol. Dan pada akhirnya, kamu harus membayarnya," jelasnya.
"Kami menunjukkan kurangnya karakter. Ketika menang di San Siro, bermain seperti pada babak pertama (di Coppa Italia), tak ada waktu untuk bersantai. Ini masalah psikologis. Kamu hanya bisa menyelesaikannya dengan karakter pemain yang mengambil inisiatif," sambungnya.
Sementara itu, pelatih AC Milan, Vincenzo Montella, kemungkinan akan kembali mengandalkan Giacomo Bonaventura. Pemain asal Italia ini biasanya beroperasi sebagai gelandang. Namun ia bermain cukup baik sebagai striker dalam formasi 4-3-3 kala Milan mengalahkan Torino di Coppa Italia.
Montella pun menilai Bonaventura sebagai pemain serba bisa. Apalagi pemain yang bersangkutan turut menyumbang gol kemenangan dalam duel melawan Torino.
"Dia biasanya bermain di luar dalam formasi 4-4-2. Tapi dia bisa bermain di mana saja. Dia pemain yang ingin belajar, aset yang sangat berharga. Baik untuk Milan maupun timnas Italia," kata Montella