TRIBUNNEWS.COM - Prahara Dimitri Payet ternyata bukan hanya terjadi di West Ham United.
Di Marseille (Prancis), Payet juga menjadi bahan perdebatan.
Ada yang setuju dan menentang kembalinya gelandang Prancis tersebut ke Olympique de Marseille.
Marseille memang ingin membeli kembali Payet dari West Ham, dan sudah mengajukan harga 22 juta poundsterling.
Namun, West Ham serta merta menolak pinangan tersebut dan menyatakan tak akan menjual Payet pada bursa transfer Januari ini.
Kecuali jika Marseille mau membayar lebih dari 25 juta poundsterling, atau sekitar 30 juta euro.
Sementara itu, Payet sudah "ngebet" kembali ke Marseille bulan ini juga. Bahkan, seperti dikatakan Slaven Bilic, Pelatih West Ham, gelandang berkebangsaan Prancis itu tak mau bermain lagi untuk West Ham.
Hal inilah yang kemudian menimbulkan prahara di klub London Timur tersebut.
Jawaban dari West Ham menimbulkan pro dan kontra di Marseille. Bagi sebagian orang, 30 juta euro layak untuk kualitas Payet. Namun, pihak yang lain mengatakan angka tersebut kemahalan.
"Angka 30 juta itu memang terlihat besar, tapi bakat gelandang ini tak perlu diragukan lagi. Sebagai sebuah klub yang akan memulai era baru, Marseille membutuhkan pemain besar untuk menggerakkan semangat dan ambisi baru ini," kata Christophe Remise, seorang jurnalis olahraga.
Anggota redaksi seksi olahraga harian Le Figaro itu berpendapat, Payet juga memiliki kelebihan lain, yakni dia sudah paham dengan permainan Rudi Garcia, Pelatih Marseille saat ini, karena keduanya bekerja sama di Lille.
Ditambah lagi, Payet juga mengenal kemampuan para pemain Marseille, rekan-rekannya sebelum dia hijrah ke West Ham pada tahun 2015.
"Pendek kata, Payet akan mudah beradaptasi dengan klub dan pelatih baru," ujar Remise lagi.
Baca Selengkapnya Hanya di KORAN SUPER BALL, Rabu (18/1/2017)