TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR - Bali United gagal di Piala Presiden 2017. Irfan Bachdim dkk menjadi juru kunci Grup 4 Piala Presiden 2017 tanpa pernah menang dari tiga laga.
Para pemain Serdadu Tridatu, julukan Bali United, mengeluhkan Hans-Peter Schaller.
Schaller adalah pengganti Indra Sjafri, yang ditarik PSSI untuk melatih Timnas Indonesia U-19.
Pelatih asal Austria itu disebut-sebut kurang cocok dengan skuat Bali United saat ini.
Sejumlah pemain mengeluhkan cara Hans-Peter Schaller menangani tim.
Pemilik Bali United, Pieter Tanuri sudah mencium bau yang kurang sedap.
"Tadi pagi diskusi dengan pelatih," ucap Pieter Tanuri, Minggu (19/2/2017).
"Saya tegaskan, jangan pernah berpikir ini pemain racikan orang lain, dan berandai-andai, kalau punya pemain seperti ini, pemain seperti itu," imbuh bos PT Multistrada Arah Sarana, yang memproduksi ban nasional terkemuka, Corsa dan Achilles.
Pieter Tanuri telah mengingatkan Schaller untuk tidak punya pemikiran hanya melanjutkan racikan Indra Sjafri.
Kalau seperti itu cara berpikir Schaller, Pieter menjamin tidak akan sukses.
Pieter memberi perumpamaan, sebelum menikah, Schaller diberikan pilihan menikahi janda beranak 30 (dibilang kawin dengan janda), mau atau tidak?
"Jika tidak mau, bilang dari sekarang. Jangan sampai setelah menikah, terus bilang ada dua atau tiga anak yang tidak sesuai dengan karakter. Apakah mau dimasukin lagi anak itu ke dalam perut?"
Pieter menginginkan Schaller tulus menerima kenyataan bahwa anak-anak itu adalah bagian dari dirinya.
"Saya bilang, Hans-Peter saat merangkul semua anak-anak itu, tidak harus pura-pura (munafik), pasti anak- anak itu akan merasa. Dan akhirnya atmosfernya gak bagus," tegas Pieter.
Pieter Tanuri sudah merasa skuadnya bakal kalah dalam laga terakhir grup Piala Presiden 2017.
Pieter Tanuri mendengar ada keluhan pelatih terhadap para pemainnya.
Pieter meminta Schaller tak mengeluhkan pemain warisan Indra Sjafri.
Menurut Pieter, jika ada keluahan dan tuntutan tipikal pemain seperti ini dan itu, Bali United akan hancur.
"Saya kasih contoh, saat saya ambil alih pabrik (ban Corsa dan Achilles), tak pernah saya bilang 700 karyawan pabrik saya berhentikan," ungkap Pieter.
"Saya baling, kalau mau maju, mari kita maju bareng-bareng."
"(Schaller) Jangan pernah berpikir seperti itu, karena yang seperti itu cenderung menyalahkan pemain," tegas Pieter Tanuri.