TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Liga 1 baru bergulir dua pekan, tetapi sudah memakan korban. Setelah ditinggal Indra Sjafri yang melatih Indonesia U-19, Bali United menunjuk Hans Peter Schaller sebagai nakhoda anyar.
Namun, bulan madu Hans hanya sebentar sejak penampilan impresif kontra Persib (2-1) di uji coba meyakinkan publik Bali.
Pelatih asal Austria itu didepak Serdadu Tridatu pada 25 April menyusul dua kekalahan beruntun di dua laga awal Irfan Bachdim dkk.
Kekejaman kompetisi teratas di Indonesia itu sepertinya tak berhenti sampai di situ.
Pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman, mulai digoyang kursi kepelatihannya. Hasil dua kali seri (0-0 vs Arema dan 2-2 vs PS TNI) Maung Bandung menjadi pemicu sebagian bobotoh meneriakkan Djanur harus pergi.
Namun, sejauh ini harmonisasi masih terjalin antara Djanur, manajemen, dan pemain.
Pelatih 52 tahun itu setidaknya masih diberikan waktu untuk membuktikan kelayakannya menangani Atep cs.
Lalu, bagaimana dengan tim lain yang dalam dua pekan perdana Liga 1 mengoleksi poin serupa Bali United, yaitu Persiba Balikpapan?
Klub berjulukan Beruang Madu itu juga mengalami kekalahan dalam dua laga pertama Liga 1 (0-2 vs Persija dan 1-2 vs Perseru).
Isunya, sang pelatih, Timo Scheunemann, juga berada di kursi panas.
Memang, Timo punya alasan soal kekalahan kedua Persiba ketika melawan Perseru. Timo masih berkilah faktor kelelahan menjadi pemicu pulang tanpa angka dari Serui.
Bisa saja manajemen masih memaafkan kekalahan kedua tersebut.
Namun, bagaimana jika Beruang Madu kembali takluk ketika menjamu Arema FC pada pekan ketiga, Senin (1/5)?
Masihkah manajemen Persiba berbaik hati memberi kesempatan pelatih berdarah Jerman itu?
Belum lagi tekanan dari suporter Baruang Madu terhadap sang pelatih.
Balistik, nama suporter fanatik Persiba, bisa jadi semakin emosional setelah kandang mereka harus berpindah ke Stadion Gajayana, Malang, untuk sementara waktu dan klub kesayangan tak kunjung meraih tiga angka.
“Pak Ketua Umum Persiba, Syahril HM Taher, langsung turun memberi peringatan kepada pelatih Timo. Nasib dia ditentukan usai laga pekan ketiga kontra Arema. Di beberapa koran Kalimantan Timur, Pak Taher berujar masih terlalu dini memang menyudahi kerja sama dengan Timo. Kekalahan kontra Perseru masih diterima, namun nasib Timo ditentukan pada pekan ketiga,” tutur Jamal Al Rasyid, Direktur Persiba.