TRIBUNNEWS.COM - Borneo FC harus mengakui keunggulan tuan rumah Persipura Jayapura dengan skor 2-1 di Stadion Mandala Jayapura, Selasa (2/5) sore.
Hasil ini tak hanya membuat semua pihak kecewa, penyerang asing Borneo FC asal Selandia Baru Shane Edward Smeltz pun tampak sedih.
Pemain berstatus marquee player itu mengaku tim sudah berjuang keras. Namun buruknya kualitas pengadil dalam laga tersebut membuatnya kaget.
“Aku sangat kecewa dengan hasil pertandingan ini, kita nggak hanya bermain 11 lawan 11 tapi rasanya kita juga bermain melawan wasit,” terang pemain berusia 35 tahun itu.
Ya, seperti diketahui pada laga ini, Borneo FC kerap terjebak offside. Lima diantaranya dialami Shane Smeltz. Tim besutan Dragan Djukanovic juga harus rela satu gol dari Lerby Eliandri pada menit ke-66 dianulir.
“Seharusnya kita bisa bermain lebih baik lagi, dan kita harus bermain lebih cerdas lagi saat bermain diluar kandang,” urai Smeltz mengulas perihal kepemimpinan wasit.
Pada pertandingan dibawah guyuran hujan lebat tersebut, Smeltz sebenarnya yakin timnya mampu meraih poin. Sayang, hasil akhir tak berpihak kepada Pesut Etam.
“Aku tahu bermain di luar kandang itu lebih susah, tapi aku percaya jika kita bisa mencuri poin jika lebih cerdik lagi,” timpal Smeltz lagi.
Laga ini sendiri berlangsung menarik, kedua tim sempat bertarung sama kuat pada 45 menit interval pertama. Namun memasuki babak kedua Borneo FC kebobolan dua gol lebih dahulu lewat kaki Boaz Salossa pada menit ke-50 dan menit ke-70.
Sedangkan gol balasan dari Pesut Etam diciptakan Abdul Rachman pada menit ke-90+1 memanfaatkan kerjasama satu dua dengan Asri Akbar.
Selanjutnya, Borneo FC akan kembali bertarung pada Senin (8/5), raksasa sumatera, Semen Padang akan menjadi lawan di Stadion Segiri Samarinda. Untuk itu, Smeltz sudah bersiap. Kemenangan pun dibidiknya, agar posisi Borneo FC bisa naik kembali ke papan atas.
“Sekarang kita harus fokus dan kembali bersiap untuk mengambil tiga poin di kandang,” pungkas pembobol gawang Italia di Piala Dunia 2010 itu.