TRIBUNNEWS.COM - Mike Ashley akhirnya menyerah juga. Setelah 10 tahun menjadi pemilik tunggal Newcastle United, pengusaha Inggris berusia 57 tahun itu mulai membuka kesempatan investor dari Tiongkok untuk ikut menanamkan modal di St James's Park.
Ashley telah mengeluarkan dana sangat besar saat membeli Newcastle United pada 2006 lalu, 133 juta poundsterling.
Dia juga harus membayar utang senilai 129 juta poundsterling yang digunakannya untuk membiayai operasional klub itu selama 10 tahun ini.
Pada awalnya, Ashley berjanji tak akan menjual sahamnya jika Newcastle United belum memenangi trofi, atau tampil di Liga Champions.
Baca: Harga Penjualan Antoine Griezmann Melonjak ke Angka Rp 1,5 Triliyun
Namun, apa boleh buat, Ashley harus mengakui sangat berat bersaing dengan klub-klub elit Liga Inggris jika tanpa dukungan keuangan besar.
Newcastle tak bisa membeli pemain-pemain bintang agar mampu berkompetisi dengan baik di papan atas Liga Inggris, dan tampil di Liga Champions.
Pengalaman dua musim lalu, ketika Newcastle terdegradasi ke Championship menjadi pelajaran berharga, untuk tidak terulang di kemudian hari.
Apalagi setelah Newcastle memenangi Championship dan kembali ke divisi utama musim depan, Ashley ingin memastikan pasukan Magpies tak turun kasta lagi.
Direktur Pelaksana Newcastle Lee Charnley sudah menjajaki keseriusan pengusaha Tiongkok untuk membeli saham yang akan dilepas Ashley.
Musim ini diawali dengan kesepakatan bersama Fun88 untuk menjadi sponsor utama Newcastle.
Menurut laporan Chronicles Lives, konsorsium pengusaha Tiongkok sudah menyatakan ketertarikan untuk membeli saham Newcastle United.
Berita Ini Juga Dimuat di KORAN SUPER BALL, Rabu (14/6/2017)