TRIBUNNEWS.COM, NICE - Pada akhir pekan lalu, Nice mendatangkan dua pemain anyar. Mereka adalah duo gelandang Jean-Victor Makengo dari Caen dan Adrien Tameze dari Valenciennes.
Di antara keduanya, Makengo paling memicu antusiasme, baik buat klub maupun fan. Sejumlah pemain Nice, seperti Wylan Cyprien dan Alassane Plea, memberikan ucapan selamat datang kepada remaja berusia 18 tahun itu via media sosial Twitter.
Makengo digadang-gadang sebagai gelandang masa depan Timnas Prancis. Bakatnya tercium setelah ia berperan dalam keberhasilan negerinya menjuarai Piala Eropa U-17 pada 2015.
Kelebihan produk akademi Caen itu terletak pada keahlian mendribel dan melepas tembakan jarak jauh.
Talenta Makengo tersebut bisa semakin diasah di tangan pelatih Nice, Lucien Favre, yang memang piawai menggenjot kualitas pemain muda.
Nice menyadari betul bakat dari Makengo. Karena itu, kontrak yang ditawarkan terbilang fantastis untuk ukuran remaja.
Dalam kesepakatan transfer Makengo berdurasi lima tahun itu juga tertera klausul penjualan sebesar 50 juta euro (hampir 745 miliar)!
Merekrut dua gelandang bak sebuah sinyal dari manajemen Nice bahwa mereka siap melepas salah satu pemain tengah mereka.
Sosok yang dimaksud adalah Jean Michael Seri, salah satu pilar utama dalam kesuksesan Nice mencapai posisi ketiga klasemen akhir Ligue 1 2016/17.
Gelandang asal Pantai Gading itu mencetak tujuh gol dan sembilan assist dalam 34 penampilan liga musim lalu.
Sejumlah klub Eropa mendekati Seri, seperti Arsenal, Barcelona, Paris Saint-Germain, dan AS Roma.
Ketertarikan klub-klub tersebut diakui Presiden Nice, Jean-Pierre Rivere.
"Kami telah menolak tawaran dari Roma untuk Seri. Barcelona dan PSG juga tertarik padanya, tapi belum resmi mengajukan penawaran," kata Rivere.
Menolak Roma bukan berarti Nice enggan membiarkan Seri hengkang. Selama harga sesuai, Le Gym siap kehilangan gelandang yang memperkuat mereka sejak 2015 itu.