News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Konfederasi 2017

Joachim Loew Tuntut Konsistensi Timnas Jerman

Editor: Dewi Pratiwi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Harian Super Ball edisi Kamis (22/6/2017) halaman 3

TRIBUNNEWS.COM - Joachim Loew tidak menginginkan skuatnya membuat kesalahan seperti saat mereka bertemu Australia di laga pertama Piala Konfederasi 2017.

Pasalnya, lawan mereka adalah Cile, yang kualitasnya lebih baik dari Scceroos.

Jerman menerima repons beragam seusai laga kontra Australia.

Ada yang memuji, karena para pemain muda tim Panser langsung menyengat lawan lewat gol cepat.

Namun, tidak sedikit yang mencerca, sebab begitu mudahnya gawang mereka kebobolan dua gol dari Australia.

Pelatih Timnas Jerman Joachim Loew sendiri menilai timnya masih jauh dari sempurna.

Meskipun dia melihat kemampuan skuatnya masih bisa dikembangkan.

Itulah yang dikerjakan Loew dalam dua hari ini, menjelang laga kontra Cile.

"Cile itu berada di tingkat yang berbeda (dari Australia), sehingga kami harus tampil seperti tingkat mereka nanti. Ini pekerjaan berat untuk meingkatkan kualitas seluruh lini dalam waktu singkat, tapi itu harus dilakukan," ujar Loew, sebagaimana dilansir Kicker.

Baca: Arturo Vidal Ancaman Timnas Jerman

Yang pasti, ada dua hal yang diinginkan Loew di laga ini, yaitu, jangan ada lagi kesalahan seperti yang dilakukan Bernd Leno, kiper Jerman, sehingga gawang Der Panzer kemasukan dua gol.

Bisa jadi, Leno tidak dimainkan di laga ini, dan Kevin Trapp yang akan bermain.

Dan yang kedua, Der Panzer dituntut bermain konsisten dari awal sampai akhir.

"Jika permainan kami stabil, tentu Leno tak akan membuat kesalahan itu," ujar Loew yang dilansir ESPN.

Jerman mengobrak-abrik pertahanan Australia lewat sayap kanan, di mana Julian Brandt, Leon Goretzka, dan Joshua Kimmich memanfaatkan celah yang luput ditutup pemain Australia.

Namun, keuntungan seperti ini tampaknya akan sulit ditemukan di skuat Cile, mengingat juara Copa America 2015 itu bermaterikan pemain-pemain berpengalaman.

Juan Antonio Pizzi selama ini menggunakan formasi 4-3-3, dengan Alexis Sanchez, Charles Aranguiz, dan Jean Beausejour di sayap kiri.

Bisa jadi, Kimmich dan Brandt akan lebih fokus dengan tugas pertahanan, untuk membendung pergerakan Sanchez.

Shkodran Mustafi bisa diarahkan untuk membantu menutup pergerakan Sanchez. Hanya saja risikonya adalah membuat celah di tengah, yang bisa dimanfaatkan striker Cile Eduardo Vargas dan Arturo Vidal. aC pingkan

Baca Selengkapnya Hanya di KORAN SUPER BALL, Kamis (22/6/2017)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini