TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Operator kompetisi Liga 1 Indonesia, PT Liga Indonesia Baru (LIB) melakukan pembenahan menatap paruh kedua musim 2017.
Pada Kamis (3/8/2017) malam, PT LIB yang dikomandani Berlinton Siahaan duduk satu meja dengan manajemen 18 klub peserta di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat.
Ada beberapa fokus evaluasi agar terciptanya kualitas yang lebih baik dari putaran pertama.
"Beberapa masalah itu akan menjadi referensi di putaran kedua," buka Direktur Utama PT LIB Berlinton Siahaan.
Terobosan yang disiapkan adalah penggunaan wasit asing dan adanya pengawas wasit atau "referee assessor" di setiap laga.
PSSI mendatangkan tiga wasit Australia dan tiga wasit Kyrgyzstan sebagai bagian dari usaha untuk meningkatkan mutu kompetisi kasta tertinggi tanah air.
Keenam wasit itu diberi mandat untuk mengawal laga-laga krusial mulai pekan ke-18 Liga 1 2017.
"Kami tidak bisa membocorkan pertandingan mana saja yang akan dipimpin wasit asing. Saya pikir rekan-rekan sudah bisa membayangkan. Kami ingin laga tersebut disiarkan live supaya publik juga bisa menilai nantinya," timpal Direktur Operasional PT LIB Tigor Shalomboboy.
Referee assessor bakal menjadi langkah baru untuk mengawasi kinerja para hakim lapangan termasuk wasit asing.
Para pengawas wasit ini disebut Tigor bekerja dengan beragam metode dan tak perlu harus terjun langsung ke lapangan.
"Posisi referee assessor ini tetap dari PSSI. Tugasnya mengevaluasi semua wasit, termasuk yang bukan berasal dari Indonesia," tambah Tigor.
Adapun PT LIB juga mengingatkan seluruh klub yang hendak mengontrak pemain asing baru untuk menyelesaikan syarat administrasi Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS).