Laporan Wartawan Surya, Dya Ayu
TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Pelatih Persegres Gresik, Hanafi, tak bisa menyembunyikan keterkejutannya mendengar informasi anak asuhnya ikut tarkam.
Tak hanya kaget, Hanafi juga melarang agar mereka tidak ikut turnamen karena dapat menyalahi aturan yang digariskan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru selaku operator Liga 1.
"Lho, tidak boleh dan janganlah. Harusnya pengurus Persegres bisa ngasih warning," kata Hanafi kepada Surya.co.id pada Rabu (23/8/2017) petang.
Hanafi menilai selain pemain berpotensi cedera dalam tarkam, juga telah menyalahi aturan.
Baca: Sudahlah Jadi Juru Kunci, Pemain dan Pelatih Persegres Belum Terima Gaji
Baca: Pelatih Persegres Minta PSSI Turun Tangan Soal Tunggakan Gaji Pemain
Baca: Kiper Choirun Nasirin: Ada Oknum Ingin Perburuk Persegres Lewat Berita Tak Benar
Baca: Beredar Foto Penyerang Asing Persegres Patrick Da Silva Ikut Tarkam
Baca: Kiper Choirun Nasirin: Ada Oknum Ingin Perburuk Persegres Lewat Berita Tak Benar
"Kalau memang benar ikut tarkam dan tahu PT LIB pasti tidak didiamkan. Karena sudah ada aturannya," ungkap Hanafi.
Ia mencontohkan, dirinya tercatat sebagai pelatih Persegres tapi tiba-tiba melatih Persib Bandung sontak saja hal itu menyalahi aturan.
Banyak pihak mengatakan, kondisi keuanganlah yang memaksa para pemain menjalani turnamen dan kegiatan diluar Liga 1 untuk mencari uang tambahan.
Bagi Hanafi, bagaimana pun kondisi tim dan kondisi pemain, sebisa mungkin pemain harus dapat menahan dan tetap menjalani aturan yang ada.
"Istilahnya meski tidak punya jangan seperti itu. Itu resikonya besar. Ayo, apa yang sudah dimulai dan ditandatangani kita selesaikan dengan baik," jelas pria asal Malang ini.