TRIBUNNEWS.COM, EROPA - Hidup mati Italia menuju putaran final Piala Dunia 2018 ditentukan di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Senin (13/11/2017) waktu setempat.
Timnas Italia akan menjamu Swedia dalam laga kedua babak play-off kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa. Gli Azzurri kalah 0-1 pada pertemuan pertama di kandang Swedia tiga hari sebelumnya.
Supaya bisa lolos ke Piala Dunia 2018, timnas Italia butuh meraih kemenangan dengan skor minimal 2-0.
Misi yang tidak ringan mengingat timnas Italia sudah lama tidak bisa mengalahkan Swedia dengan selisih gol di atas satu. Italia terakhir mengalahkan Swedia 2-0 di kandang sendiri pada 1973.
Baca: Sejarah Mencatat Tim Kalah di Play-off Bakal Tersingkir, Bagaimana Italia?
Baca: Tanpa Pemain Pengganti, Perseru Pecundangi Persib Bandung di Soreang
Baca: Wow, Sayap Lincah Terens Puhiri Dilirik Klub Kroasia
Baca: Bhayangkara FC Gembira Juara, 3 Klub Ini Berduka Turun Kelas
Butuh mendominasi permainan dan mencetak paling tidak dua gol, mungkin ini saatnya timnas Italia berpaling pada poros Napoli.
Poros itu adalah gelandang Jorginho dan penyerang sayap Lorenzo Insigne. Dua orang ini berperan besar membawa Napoli memimpin klasemen Serie A 2017-2018.
Jorginho adalah gelandang dengan operan terbanyak di Serie A. Dalam satu pertandingan liga, Jorginho membuat rata-rata 111 operan.
Dia adalah faktor utama mengapa Napoli menjadi tim dengan penguasaan bola tertinggi di Serie A, rata-rata 62 persen per partai.
Sementara itu, Lorenzo Insigne merupakan jagoan pembuat peluang nomor satu di Serie A 2017-2018. Dia membuat rata-rata 3,2 peluang gol musim ini.
Karena Lorenzo Insigne, Napoli sekarang menjadi klub pembuat peluang nomor satu di liga. Rata-rata 15,4 peluang per partai.
Napoli juga sudah mencetak 32 gol dalam 12 partai Serie A 2017-2018. Mereka hanya kalah dari Juventus (35).
Jorginho dan Lorenzo Insigne diharapkan bisa memberikan perubahan yang dibutuhkan timnas Italia dalam partai kedua menghadapi Swedia. Di partai pertama, keduanya belum dimaksimalkan.
Jorginho sama sekali tidak dimainkan. Sementara Lorenzo Insigne hanya mentas selama 15 menit terakhir. Itu pun diturunkan sebagai gelandang tengah, bukan penyerang sayap seperti di Napoli.
"Saya sudah beberapa kali menghadapi Insigne. Dia pemain yang sangat bagus. Lebih sulit menghadapinya. Jadi, saya senang ketika di partai pertama ternyata hanya menghadapi Matteo Darmian, bukan Insigne," kata bek Swedia yang merumput di klub Serie A, Bologna, Emil Krafth.
Berita ini sudah tayang di BolaSport.com dengan judul: Italia Genting, Saatnya Berpaling ke Poros Napoli