TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Setelah semusim membela Madura United, Peter Odemwingie memutuskan untuk meninggalkan klubnya itu.
Di balik keputusannya tersebut justru memunculkan kesan Odemwingie dan manajemen Madura United merenggang.
Hal itu dipicu oleh unggahan Madura United di sosial media tentang sebuah foto berisi tulisan tentang marquee player mereka, Peter Odemwingie, Senin (13/11/2017).
Dalam foto bertuliskan ucapan Presiden Madura United, Achsanul Qosasih, itu menilai Odemwingie tidak akan melanjutkan kariernya di persepak bolaan Indonesia.
Baca: Gelandang Belanda Pakai Jersey Timnas Ingin Susul Stefano Lilipaly
Baca: Berikut Daftar 30 Negara Lolos Piala Dunia, Sisa Dua Negara
Baca: Luar Biasa, The Danish Dynamite Lolos Piala Dunia Lewat Gol 5-1 atas Irlandia
Baca: Kesempurnaan Timnas Spanyol Nyaris Dinodai Rusia
Baca: Minus Lionel Messi Argentina Keok 2-4 Lawan Nigeria
Hal itu didasari atas kekesalan Odemwingie saat diganjar kartu merah oleh wasit kala Madura United kalah 1-3 dari Bhayangkara FC di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, Rabu (8/11/2017).
Tak hanya Odemwingie saja, dua pemain Madura United lainnya turut diberikan hukuman kartu merah, yakni Fandi Eko Utomo, dan Rizky Dwi Febrianto.
"Peter Odemwingie sejak kejadian Madura United melawan Bhayangkara FC (8/11/2017) di Stadion Bangkalan merasa sangat berisiko dan khawatir untuk bermain di Indonesia,"
"Dia betul-betul marah terhadap pemain lawan yang memprovokasi dia sejak awal dengan cara tidak fair. Dia bermaksud mengembalikan DP (down payment atau uang muka) yang sudah diberikan Madura Uniteddan dia tidak bersedia lagi bermain di Indonesia," ucap Achsanul Qosasih.
Unggahan itu tampaknya membuat Odemwingie kesal.
Ia meminta Achsanul untuk tidak lagi memberikan info tersebut kepada media.
"Bapak Achsanul Qosasi tolong jangan mengutip pernyataan saya ke media? terutama hal-hal yang tidak pernah saya katakan, terima kasih," tulis Odemwingie di akun twitter pribadinya.
Kemudian, pemain berusia 36 tahun tersebut menuliskan sebuah klarifikasi di akun Twitter-nya @OdemwingieP terkait unggahan dari sosial media Madura United. Berikut klarifikasinya.
Berikut terjemahan dalam bahasa Indonesia.
"Ini bukan akhir musim yang kami harapkan untuk Madura United tetapi banyak yang saya banggakan di klub ini. Kami memiliki kejadian pada minggu lalu. Itu menjadi pengalaman yang sangat berharga untuk pengalaman saya ke depan.
Pernyataan saya telah dikutip dan disebarkan ke media oleh manajemen Madura United membuat komentar negatif tentang Liga 1 dan PSSI. Klub tidak boleh menggunakan nama saya untuk mengeluh tentang operator liga karena kami tidak menjadi juara. Kami mendekat sehingga sulit untuk menangani emosi sampai batas tertentu bisa dimengerti.
Ya, beberapa keputusan dari wasit seperti yang terjadi dimana-mana kami hanya bisa mengeluh dan berspekulasi sampai terbukti. Saya hanya bisa memastikan apa yang dikatakan HS (Haruna Soemitro) tentang saya dan klub tersebut ingin menyetujui penghentian kontrak, tidak benar. Presiden Madura Uniteddan HS untuk memberikan rincian kontrak kepada saya jadi saya juga akan memberikan satu detail sehingga adil.
Mereka menginginkan klausul yang tidak bisa saya ikuti oleh tim lain di Indonesia. Kami seperti membiarkan debu mengendap dan semoga menemukan hal-hal yang masuk akal kepada HS. Saya berharap tidak perlu menggunakan media untuk mengklarifikasi hal-hal seperti ini lagi," tulis Peter Odemwingie dalam sebuah capture yang ia unggah di akun Twitternya.