TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Bergabungnya kiper-kiper dengan kualitas merata menjadi tantangan tersendiri bagi pelatih kiper Arema FC, Yanuar Hermansyah.
Namun, dia membantah akan dibuat pusing dalam menentukan kiper inti.
"Kenapa harus pusing, justru ini kelebihan kita saat ini. Dengan banyaknya kiper yang memiliki kemampuan merata justru ini menjadikan Arema banyak pilihan," ujar pelatih yang akrab disapa Begal ini kepada BolaSport.com saat ditemui di Pusat kebugaran Universitas Brawijaya Malang pada Rabu (27/12/2017).
Yanuar menyatakan bahwa ke depan akan ada persaingan ketat untuk posisi penjaga gawang.
Hal ini bertolak belakang dengan Arema FC musim lalu. Selepas kiper utama Kurnia Meiga jatuh sakit, nyaris hanya ada dua pilihan saat itu yakni Dwi Kuswanto dan Utam Rusdiyana.
"Pasti nanti akan ada persaingan yang ketat. Ini tentu memberikan dampak positif dengan kian tangguhnya mistar gawang Arema FC," sambung Rusdiyana.
Gelombang kedatangan kiper Arema FC mencapai puncaknya dengan kedatangan kiper Timnas U-23 Kurniawan Kartika Ajie menyusul lima kiper lain yang sudah lebih dulu bergabung.
Mereka adalah eks Sriwijaya FC, Yogi Triana; mantan kiper Mitra, Kukar Joko Ribowo; Tedi Heri, mantan kiper Persik Kediri; kiper lama Utam Rusdiyana dan satu kiper muda hasil binaan Akademi Arema, Andriyas Francisco.
Di antara enam kiper itu nanti akan tereliminasi dua.
Hal itu tidak lepas dari batas maksimal kuota penjaga gawang yang bisa didaftarkan saat kompetisi hanya empat kiper.