TRIBUNNEWS.COM - Borneo FC, PSM Makassar dan Bali United patut mendapat apresiasi.
Pasalnya ketiga klub tersebut berani memberikan kesempatan lebih pada pemain-pemain U-23.
Dalam regulasi Piala Presiden 2018 disebutkan masing-masing klub harus mendaftarkan tujuh pemain yang masuk kategori U-23.
Sampai dengan ditutupnya pendaftaran, semua kontestan sanggup memenuhinya.
Dalam dua laga di babak penyisihan grup D, Borneo FC tercatat menurunkan minimal tiga pemain U-23 di daftar starter.
Melawan Bali United misalnya, ada laga yang berkesudahan 3-2 (19/01/2018) bagi kemenangan Bali United tersebut, Borneo menurunkan enam pemain U-23 sekaligus.
Keenamnya adalah Nadeo Argawinata, Habibi, Nur Diansyah, Dody Alfayed, Riswan Yusman, dan Wahyudi Setiawan Habibi.
Lalu, saat melawan Persija Jakarta, Rabu (24/01/2018), Pesut Etam, julukan Borneo FC, menurunkan tiga pemain U-23.
Ketiganya adalah Nadeo Argawinata, Prisca Elisa Wowor, dan Wahyudi Setiawan.
Hanya saja, pada babak kedua, tim yang dilatih Ponaryo Astaman itu juga berani menurunkan pemain-pemain U-23 lainnya.
Sebut saja Muhammad Listianto Ceputra, Habibi, Nur Diansyah, Dodi Alfayed, dan Riswan Yusman.
“Kami punya banyak pemain muda potensial. Dengan memberikan kesempatan kepada mereka, banyak keuntungan yang didapatkan. Dengan sendirinya, pemain akan merasakan langsung bagaimana tekanan di laga profesional. Selama ini, mereka hanya di ajang ujicobam,” jelas asisten pelatih Borneo, Kurniawan Dwi Yulianto.
Sedangkan untuk PSM Makassar, mereka telah menurunkan lima pemain U-23 sekaligus pada laga kontra Sriwijaya FC, Minggu (21/01/2018).
Kelimanya adalah Reva Adi Utama, Irfan Jamil, Aji Kurniawan, Rizky Eka Pratama, dan Arsyad Yusgiantoro.