TRIBUNNEWS.COM - Awan Setho Raharjo mengalami benturan dengan bomber FC Tokyo Diego Oliveira pada awal babak II laga 2018 J.League Asia Challenge in Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, DKI Jakarta, Sabtu (27/1/2018).
Kiper Bhayangkara FC itu kemudian dilarikan ke Rumah Sakit TNI Angkatan Laut dr. Mintohardjo, Jakarta Pusat, dengan ambulance.
Didampingi Dokter Tim Bhayangkara FC dr. Alfan Nur Ashyar dan fisioterapi Aditya Prameswara Ardhi, Awan langsung mendapatkan perawatan intensif dari dokter spesialis bedah saraf kepala dan leher serta radiologi.
Sederet pemeriksaan intensif pun dilakukan. Mulai dari foto rotgen kepala, leher, dada, Head CT scan, hingga MRI 3D pada bagian kepala dan leher Awan.
"Pada pemeriksaan awal di lapangan, Awan mengeluhkan sesak napas dan kesemutan pada bagian wajah dan ke-2 tangannya. Awan juga mendapatkan pendarahan di area mulut. Dilakukan tindakan life saving dengan dugaan head and neck injury. Juga ada kecurigaan trauma cervical (saraf belakang leher). Saat di ambulance, Awan tetap dalam kondisi sadar dan tanda vital masih bagus. Sesampai di UGD, Awan pun mengeluhkan kesemutan pada ke-2 kaki," ujar dr. Alfan yang juga menjabat sebagai Staf Tutor dan Instruktur di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia, DI Yogyakarta.
"Setelah itu dilakukan koordinasi dengan tim medis Rumah Sakit TNI Angkatan Laut dr. Mintohardjo. Awan langsung ditangani dokter UGD, spesialis bedah saraf, dan radiologi. Dan, pada pukul 23.00 WIB, hasil pemeriksaan dan koordinasi dengan dokter bedah saraf dan radiologi, kami menyampaikan bahwa kondisi Awan secara keseluruhan aman. Tidak ada permasalahan pada tulang kepala, leher, dan dada, saraf, otot, paru-paru, serta jantung Awan dalam kondisi yang baik. Pendarahan pada area mulut pun sudah teratasi. Rasa kesemutan pada beberapa bagian tubuh yang sebelumnya dirasakan pun sudah hilang. Saat ditinggal pukul 00.00 WIB, Awan hanya mengeluhkan nyeri pada wajahnya yang besar kemungkinan akibat dari sisa benturan pada wajahnya," jelas dr. Alfan.
Rasa kesemutan sendiri, jelas dr. Alfan yang notabene mantan Dokter Tim timnas U-19 dan U-16 Indonesia, kemungkinan terjadi karena sisa benturan yang membuat sistem saraf agak terganggu di awal. Hard neck collar juga sudah diganti dengan soft neck collar.
Pagi ini, kondisi Awan pun terus membaik. Dan, untuk proses pemulihan, Awan butuh kurang lebih 1 pekan.
Selain dr. Alfan dan Aditya, dalam masa pemeriksaan dan perawatannya, Awan pun didampingi CEO Bhayangkara FC Irjen Pol Royke Lumowa, pelatih kiper Bhayangkara FC Maulana Hasanudin, rekan-rekan pemain Bhayangkara FC, dan keluarga yang langsung datang dari Semarang, Jawa Tengah.
"Sebelum kami tinggal, Awan juga sudah mampu berkomunikasi dengan lebih baik," terang Maulana.
Lebih lanjut, manajer tim Bhayangkara FC AKBP Sumardji memohon bantuan doa untuk Awan. "Kondisinya kini sudah semakin baik. Kami mohon bantuan doa bagi Awan. Kamu kuat, Awan," ujar AKBP Sumardji.
Saat ini sendiri, skuat Bhayangkara FC sendiri sudah tiba di Malang, Jawa Timur. The Guardian bersiap menghadapi laga terakhirnya di Grup E Piala Presiden 2018 kontra Arema FC.
Hasil laga itu sendiri menentukan langkah Bhayangkara FC di edisi ke-3 Piala Presiden.