TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Walau pelatih Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez, dalam perjalanan menuju Argentina, untuk mendampingi istrinya yang sedang sakit kanker, tapi ia tetap mengamati laga perdana Persib pada Liga 1 Indonesia 2018, menghadapi PS Tira yang berakhir dengan skor 1-1.
Menurut asisten pelatih Persib, Fernando Soler, timnya melakukan evaluasi setelah ditahan imbang PS Tira, tapi evaluasi tersebut bukan darinya, melainkan dari pelatih kepala, Gomez.
"Evaluasi bukan dari saya tapi dari Gomez, karena dia juga nonton," kata Soler, di Stadion Arcamanik, Kota Bandung, Senin (26/3/2018).
Menurut Soler, Gomez juga mengabari harus seperti apa, dan ganti pemain ini atau itu dan pihaknya mengikuti intruksi dari Gomez.
"Tapi its okay, itu sepakbola, seperti kemarin bilang masih kurang kerja, mungkin harus lebih kerja keras dan itu diberitahukan kepada anak-anak," kata asisten pelatih asal Argentina ini.
Soler mengatakan, menurut Gomez, timnya main bagus, konsisten, tapi pasti hilang konsentrasi di menit akhir.
"Seperti kemarin saya bilang, hilang satu menit di sepak bola, bisa menang, kalah atau draw," kata Soler.
Soler memaparkan, seperti kemarin timnya kebobolan di menit akhir, tapi nanti ada waktu untuk kerja ini baru dimulai.
"Jangan lihat dan dengar orang bicara ini itu. Saya tidak mau itu, karena kami tahu harus kerja seperti apa," ucapnya.
Menurut Soler, untuk antisipasi hilangnya konsentrasi, minta kepada pemain jangan seperti lawan Arema FC dan PS TIRA, saat menghadapi pertandingan selanjutnya.
Di laga selanjutnya, Persib akan bertandang ke markas Sriwijaya FC.
Untuk antisipasi taktik, Soler enggan membeberkannya.
"Taktik masih dicari, kalau saya kasih tahu bagaimana, nanti mereka mengetahuinya, itu pribadi," kata dia.
Persib urung merebut kemenangan, karena PS Tira mampu menyamakan kedudukan di beberapa detik akhir pertandingan, tentu terdapat pengaruh terhadap psikologi para pemain Persib.
Saat ditanya hal tersebut, Soler membeberkan, untuk psikologi kelihatannya para pemain juga sudah mengerti itu sepak bola.
"Saya pikir mereka juga motivasi sendiri, mereka sudah memberikan semua kemampuannya di lapangan," kata Soler.
Menurut Soler, hasil draw tersebut bukan merupakan kesalahan dari para pemain.
"Saya juga bicara jangan salahkan mereka," kata dia.
Saat disinggung setelah ditahan imbang para pemain terlihat sedih, Soler mengakui, semua sedih.
"Mungkin untuk Supardi Nasir, saya pikir dia masih teringat musim kemarin," kata dia.
Soler mengaku, ia bicara dengan Supardi, ia berbicara bahwa dalam sepakbola, semua hal bisa terjadi seperti kejadian draw dua hari yang lalu.
"Ini positif kami bisa cari satu poin, nanti kita lihat bisa cari tiga poin juga," ucapnya.