TRIBUNNEWS.COM - Bagi para pemain sepakbola, bermain di klub besar merupakan sebuah impian yang selalu ingin diwujudkan.
Bisa membela panji salah satu klub terbesar di eropa pun akan menjadi sebuah kebanggaan sendiri.
Selain gajinya yang melimpah, bermain di klub besar pun menjadi modal bagus di curiculum vitae para pemain.
Bila mereka bermain dengan salah satu klub besar, pengalaman mereka pun bisa jadi cerita menarik bagi anak cucu di hari tua nanti.
Oleh karenanya, banyak pemain di dunia ini yang tergiur membela panji klub-klub besar seperti Real Madrid, Barcelona, Manchester United, Juventus, Bayern Munchen, dan segudang klub lainnya.
Meski banyak memiliki kelebihan, bermain di klub besar ternyata juga memiliki resiko besar.
Resiko tersebut adalah tekanan yang begitu berat dari banyak pihak.
Bagaimana tidak?
Seorang pemain yang berada di klub besar pasti dituntut untuk memberikan penampilan ciamik di tiap laga.
Tak hanya tuntutan dari pelatih, tekanan juga nantinya datang dari para sponsor, suporter, hingga netizen di internet.
Bila performa seorang pemain tak moncer-moncer di klub besar, ujung-ujungnya karir yang anjlok pun menimpa.
Bukannya menjadi bintang, beberapa pemain akhirnya jadi pesakitan di bangku cadangan.
Hal inilah yang saat ini dirasakan oleh sosok Hatem Ben Arfa.
Karir pemain yang lahir di Clamart, Prancis ini beberapa tahun lalu bisa dikatakan begitu cemerlang.
Memulai karir bersama Lyon, Ben Arfa sempat membantu timnya meraih 4 gelar Ligue 1 berturut-turut selama 4 tahun.
Pindah ke Marseille usai 4 tahun membela Lyon, Ben Arfa juga kembali menyumbangkan gelar Ligue 1 di musim 2009/2010.
Sukses di Prancis, Ben Arfa sempat menyebrang ke Liga Inggris.
Bersama dengan Newcastle, Ben Arfa sempat mengenyam kerasnya Liga Inggris selama 3 tahun sebelum akhirnya kembali ke Prancis dengan bergabung bersama Nice di musim 2015/2016.
Kembali di Prancis, Ben Arfa pun tampil menggila di klub berjuluk Les Aiglons tersebut.
Ia berhasil mencetak 17 gol dari 34 penampilannya bersama Nice di musim 2015/2016.
Hanya semusim di Nice, Ben Arfa menyebrang ke salah satu klub terbesar di dunia yakni Paris Saint-Germain di awal musim 2016/2017.
Nah, saat bermain di klub besar inilah, performa Ben Arfa justru jadi hancur-hancuran.
Dianggap tak bisa tampil konsisten seperti saat di Nice, Ben Arfa tak mencetak satu gol pun di 23 penampilannya bersama PSG di musim 2016/2017.
Alhasil sosoknya kini menjadi penghuni setia bangku cadangan PSG.
Saking seringnya duduk di bangku cadangan PSG, Hatem Ben Arfa pun mencetak rekor yang luar biasa memalukan pada hari ini (6/4/2018).
Bagaimana tidak?
Tepat satu tahun dari hari ini, Ben Arfa melakoni laga resminya bersama dengan PSG!.
Ya, kamu tak salah baca!
Sudah satu tahun lamanya sosok Ben Arfa ini memakan 'gaji buta' di PSG tanpa dimainkan di satu pertandingan pun oleh sang manajer, Unai Emery.
Kocaknya, tak mau bersedih hati, Ben Arfa merayakan 'rekornya' ini dengan cara yang unik.
Bagaimana tidak, Ben Arfa merayakan hari jadi 1 tahun tak bermain dengan pesta kecil-kecilan!
Hal ini bisa dilihat dalam unggahan terbarunya di Instagram berikut
Unggahan ini diberi caption "Joyeux anniversaire à moi , 1 an de placard ça se fêt"
(Selamat hari jadi 1 tahun untuk saya sendiri, sudah satu tahun lamanya saya tak bermain)
Wah, ada-ada saja ya Ben Arfa ini!
Daripada diam diri di PSG, kenapa dirinya tak meminta dipinjamkan ke klub lain saja ya?
Apa jangan-jangan gaji di PSG baginya sudah lebih dari cukup untuk menafkahi keluarganya tanpa bermain ya? hehehe
(Tribunnews.com/ Bobby Wiratama)