Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Timnas Indonesia bersiap melakoni turnamen di ajang Asian Games 2018 yang akan dihelat di Jakarta dan Palembang.
Target empat besar pun sudah diusung federasi sepakbola Indonesia, PSSI dalam ajang tersebut.
Namun, bagi salah satu legenda sepakbola Indonesia, Dede Sulaiman target empat besar Timnas Indonesia masih terlalu jauh lantaran perkembangan Timnas saat ini dinilainya masih sangat kurang padu.
“Menurut saya peluang agak berat, kelasnya berbeda. Bahkan target empat besar yang dikumandangkan PSSI itu hanya mimpi, karena apa, karena tim yang ini bukan tim yang dibentuk dari pembinaan jangka panjang, tapi masih instan,” ujar Dede Sulaiman saat ditemui di Kemenpora, Jakarta, Senin (23/4/2018).
Lebih lanjut, pemain yang hampir saja membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 1986 di Meksiko itu membandingkan skuat timnas pada eranya dengan Timnas saat ini.
“Ya jelas berbeda, tahun 85 era saya itu, betul-betul pemain diambil melalui talent scout mix pemain senior dan muda. waktu itu pemain senior ada saya, Herkis, dan Rully nere, dan sisanya itu ada pemain muda, jebolan garuda 1, Marzuki Nyak Mad, Hermansyah dan Warta Kusuma. Jadi itu gubungan, dan pembinaannya berjenjang. Nah untuk sekarang kekuatannya instan, ini bedanya dulu dan sekarang,” paparnya.
Seperti diketahui perjalanan Timnas Indonesia di Asian Games 2014 hanya mampu finis di 16 besar setelah ditaklukkan Korea Utara dengan skor 4-1.
Dan sepanjang keikutsertaannya di Asian Games, pencapaian terbaik Indonesia terjadi pada tahun 1958 di Jepang. Indonesia meraih peringkat tiga. Indonesia dua kali mencapai semifinal (1954, 1986) dan tiga kali mencapai babak perempatfinal (1951, 1966, 1970).