TRIBUNNEWS.COM - Hasil rapat Komisi Disiplin PSSI pada 23 Mei 2018 membuat Bos PSM Makassar, Munafri Arifuddin naik pitam.
Pria yang akrab disapa Appi itu geram melihat poin sanksi yang diberikan Komisi Disiplin PSSI dalam laga PSM kontra Borneo FC.
Di poin itu PSM dikenakan sanksi denda sebesar Rp 20 juta karena dianggap gagal memberi rasa aman dan nyaman pada pemain lawan.
Untuk poin lainnya, PSM didenda sebesar Rp 30 juta karena suporter klub berjukuk Juku Eja itu melakukan pelemparan botol ke lapangan.
Sanksi itu dinilai Appi tidak sesuai dengan realitas. Dalam pertandinga tersebut, protes berlebihan justru datang dari tim Borneo FC usai pertandingan.
Hal ini membuat panitia pelaksana bertindak cepat mengamankan wasit agar hal tak diinginkan dapat dihindari.
Terkait pelemparan botol yang dilakukan supoter PSM, Appi menjelaskan hal iti terjadi karena aksi berlebihan tim lawan dalam melalukan protes.
"Tentu saja kami akan protes, kenapa justru kami yang disanksi berlapis begii? segera nota protes itu kita kirim," kata Appi, dikutip dari Tribun Timur, Sabtu (26/5/2018).
Nota protes tak hanya dilayangkan atas sanksi yang didapat dalam laga kontra Borneo FC.
Manajemen PSM juga mengirimkan nota protes terkait laporan pertandingan melawan Arema FC.
Dalam laga itu dua Asisten Pelatih Arema FC, Syamsuddin Battola dan Imran Amirullah diberi sanksi duduk di bench dan memasuki ruang ganti.
Sementara itu, Borneo FC mendapatkan teguran keras karena melakukan protes berlebihan kepada wasit.
Pemain Borneo FC Titus Bonai disanksi larangan bermain sebanyak 4 kali plus denda Rp 50 juta.