Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua umum The Jakmania, Ferry Indra Syarief atau yang akrab disapa dengan bung Ferry ikut meberi penjelaskan terkait insiden pemukulan anak Menpora Imam Nahrawi, Ahmad Siroj Fadlulloh saat pertandingan Persija vs Persebaya Surabaya di Stadion PTIK, Jakarta, Selasa (26/6/2018).
Sebelum, sempat beredar video yang memperlihatkan seorang anak yang mengenakan topi berwarna hijau yang mendapat pukulan di kepala dari seorang oknum suporter Persija.
Anak yang mendapat pukulan tersebut ternyata adalah anak dari Menpora Imam Nahrawi yang datang langsung untuk menyaksikan tim kebanggannya, Persebaya.
Bung Ferry yang ada di tempat kejadian pun menceritakan kronologi singkat insiden tersebut kepada wartawan.
Ia menjelaskan, mulai dari undangan terbatas untuk The Jakmania, tidak ada suporter Persebaya yang hadir di Stadion PTIK, hingga perayaan yang berlebihan.
“Saat kita rapat koordinasi, kita dijamin tak ada suporter lawan, karena anggota kita tiketnya saja sangat minim yang biasa puluhan ribu hanya dapat 350 saja. Memang yang saya utamakan pengurus. Karena pengurus itu tak hanya datang tapi juga bertugas,” kata Bung Ferry.
“Ketika ada yang datang mendapati pemain yang tidak berpakain Persija, padahal di undangan tertulis jelas wajib berpakaian Persija atau Jakmania. Nah ketika ada penonton yang menggunakan baju pakaian lawan itu menjadi tanda tanya juga. Kalau menurut saya juga ada peryaan yang berlebihan akhirnya ada sedkit kisruh,” jelasnya.
Bahkan, Bung Ferry pun menyalahkan tak ada koordiniasi kalau anak Menpora ingin datang dan membandingkan dengan komedian Isa Bajaj yang hadit pula dan mengenakan jersey Persebaya.
“Kalau dia mau datang harusnya kordinasi dengan panpel biar di tempatkan di tempat khusus. Isa Bajaj pakai jersey persebaya saya tempatkan di VIP dan tak ada masalah. saya tidak tahu anak Menpora mau datang, cuma dikabarin Menpora tidak jadi datang karena sakit. kalau tahu pasti kita tempatkan di VIP,” jelasnya.
Atas kejadian ini pun, Protokol Menpora Zainuddin, didampingi Kepala Bagian Hukum Kemenpora Yusuf Suparman melaporkan insiden tersebut di Polres Jakarta Selatan.
Dalam laporan dengan nomor: LP/1143/K/VI/2018/PMJ/ Restro Jaksel tersebut, Zainuddin melaporkan proses terjadinya penganiayaan dan perbuatan memaksa dengan kekerasan yang menimpa anak Menpora Ahmad Siroj Fadlulloh atau yang biasa dipanggil Ifat.
Zainuddin sendiri saat kejadian itu memang sedang mendampingi anak Menpora bersama protokol lainnya Palelam Jopianto yang dalam laporan tersebut juga sebagai saksi.