News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 1

Kata Konseptor Koreografi Bobotoh Soal 'Don't Playground With Us': Kata-Kata Sudah Dikonsultasikan

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Koreografi suporter Persib Bandung pada laga Liga 1 2018 kontra Arema FC di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kamis (13/9/2018).

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Koreografi yang ditampilkan bobotoh pada laga kontra Arema FC di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kamis (13/9/2018) sempat menimbulkan perdebatan di media sosial.

Banyak pihak beranggapan bahwa kalimat di bawah koreo yang bertuliskan "Don't Playground With Us" tidak tepat.

Penganggas sekaligus konseptor koreo, Bob mengatakan bahwa ini terinsipirasi dari sebuah film.

Kalimat yang dipakai pun ada di dalam film yang berjudul IT.

"Kalau kata-kata mah maksudnya berhubungan sama-sama tema koreo sama gambarnya, saya yang nge-konsep koreo bahwa si sosok itu kan badut joker si pemeran (film) IT, dari cerita filmya juga kan dia tuh bermain sama anak-anak ngajak anak-anak, nah ujung-ujungnya dimatiin. Si tema koreo terus kata kata itu ya berhubungan sama itu," ujar Bob keapda Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Jumat (14/9/2018).

Namun kata Bob, banyak pihak yang menyalahartikan makna dari kalimat itu.

Diakuinya, kalimat yang digunkan memang tidak umum sehingga menimbulkan kontroversi.

"Tapi sebelum saya menaikkan gambar itu terus kata-kata itu saya nanya-nanya ke yang ngerti bahasa inggris atau yang anak-anak kuliah segala macam ya udah sharing ke yang lain. Makanya ditampilkan kalau memang dari awalnya salah ya mungkin enggak akan ditampilkan," katanya.

Bob menuturkan jika diartikan kata per kata memang tidak akan tepat.

Namun, ia yakin betul bahwa kalimat yang digunakan tidak salah.

Menurut Bob, rekan-rekanya yang berada dinaungan creative division tak masalah banyak pihak yang mencela karyanya.

Ia dan rekan-rekannya sudah terbiasa menghadapi pro dan kontra dari karya yang dibuat.

"Kalau kita mentalnya mental lemah ada hujatan segala macam mungkin jadi down jadi ke anak-anak males berbuat karya lagi," ucapnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini