TRIBUNNEWS.COM - Komisi Disiplin (Komdis) PSSI baru saja menjatuhkan hukuman berat kepada Persib Bandung terkait laga kontra Persija Jakarta, Minggu (23/9/2018).
Namun terlepas dari itu semua, Maung Bandung ternyata tidak masuk dalam jajaran tim yang bermain kotor dalam dua edisi terakhir Liga 1.
PSSI melalui komisi disiplin (Komdis) memberikan berbagai poin hukuman kepada pimpinan klasemen sementara Liga 1 2018, Persib Bandung.
Setelah melakukan sidang, Komdis PSSI menyimpulkan Persib terbukti melakukan berbagai tindakan yang mencederai sejumlah pelanggaran kode disiplin.
Sejumlah pelanggaran yang dimaksud antara lain suporter Persib melakukan intimidasi kepada ofisial Persija Jakarta pada saat MCM (pertemuan teknis).
Ada pendukung Persib melakukan sweeping, pengeroyokan, dan pemukulan terhadap suporter Persija hingga meninggal dunia.
Tak hanya itu, di atas lapangan, sejumlah pemain dan satu ofisial Maung Bandung juga terbukti melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan fair play.
Komdis PSSI juga menilai, panitia penyelenggara (panpel) pertandingan Persib gagal memberikan rasa aman dan nyaman terhadap keluarga besar Macan Kemayoran yang bertandang ke markas mereka.
Terkait dengan pelanggaran ini, Komdis PSSI memutuskan memberikan hukuman relatif berat kepada tim kebanggaan bobotoh itu.
Terhitung dari keluarnya keputusan ini, Persib harus menggelar partai kandang usiran di luar Pulau Jawa tanpa penonton sampai akhir musim 2018.
Hukuman itu dilanjutkan dengan menggelar laga kandang tanpa penonton di Bandung sampai setengah musim kompetisi pada 2019.
Kendati pun Persib terbukti melakukan tindakan yang mencederai sportivitas dalam laga konta Persija tersebut, ternyata hal itu tak serta mereta membuatnya tercatat sebagai tim yang "kotor".
Klub yang juga dijuluki Pangeran Biru tersebut nyatanya tak masuk ke dalam jajaran tim-tim yang punya catatan hitam terkait sportivitas pada dua edisi Liga 1 terakhir, termasuk hingga pekan ke-23 musim ini.
Sebagaimana dicatat oleh Labbola, tak ada nama Persib dari lima tim yang bermasalah dengan fair play di atas lapangan.
Berikut top 5 tim yang mengoleksi hukuman kartu terbanyak di Liga 1 2017 dan Liga 1 2018 (hingga pekan ke-23):
- Borneo FC: Tim asal Kalimantan Timur ini menempati posisi pertama. Tercatat, dalam satu pertandingan, Borneo FC melakukan rata-rata pelanggaran 18.6 kali. Tak hanya itu, mereka juga telah mengoleksi 145 kartu kuning--termasuk kartu kuning kedua--dan sembilan kartu merah.
- Madura United: Setingkat di bawah Pesut Etam, Madura United masuk ke dalam jajaran lantaran tercatat melakukan 19.8 pelanggaran dalam satu pertandingan. Mereka juga mengoleksi 143 kartu kuning dan sembilan kartu merah.
- PSM Makassar: 127 kartu kuning dan delapan kartu merah telah dikoleksi PSM dalam dua edisi Liga 1. Tiap pertandingan, rata-rata mereka juga melakukan 18.7 kali pelanggaran.
- Persela Lamongan: 115 kartu kuning serta tiga kartu merah cukup bagi Persela masuk ke dalam jajaran top lima tim yang bermasalah dengan sportivitas di atas lapangan.
- Mitra Kukar: Beda tipis dari Persela, Mitra Kukar berada di peringkat ke lima lantaran telah mengoleksi 112 kartu kuning dan lima kartu merah. Per pertandingan, mereka juga tecatat melakukan rata-rata pelanggaran sebanyak 16.1 kali.